Ekspor Lada Hitam RI Melonjak Capai 254 Miliar pada Kuartal I-2022
- Nilai ekspor ini melonjak 44,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya
Nasional
JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatatkan nilai ekspor komoditas lada hitam mencapai US$17 juta atau setara dengan Rp254,6 miliar (asumsi kurs Rp14.979 per dolar Amerika Serikat/ AS) sepanjang kuartal I-2022.
Nilai ekspor ini melonjak 44,05% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi ekspor tersebut mencangkup komoditas lada hitam yang ditumbuk maupun tidak.
Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute LPEI, Rini Satriani kenaikan nilai ekspor dipicu adanya kenaikan permintaan produk rempah imbas pulihnya ekonomi dunia setelah pandemi COVID-19.
- Cuaca Panas Bikin Aspal Meleleh, Pangkalan Militer Inggris Setop Operasional
- Delapan Kandidat Terpilih untuk Gantikan Boris Johnson di Kursi Perdana Menteri Inggris
- Line Bank Rambah Layanan Pinjaman Digital, Limitnya hingga RP100 Juta
"Selain itu, daya saing lada hitam Indonesia yang terbilang baik di pasar global menjadi competitive advantage. Serta didukung oleh utilisasi produk lada hitam pada industri makanan dan minuman,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Rabu 13 Juli 2022.
Secara rinci, ekspor lada hitam ditumbuk tercatat mencapai US$1,36 juta. Melonjak 103,78% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$670 ribu.
Sementara untuk ekspor lada hitam tidak ditumbuk selama Januari-Maret 2022 tercatat mencapai US$15,64 juta. Naik 40,47% jika dibandingkan dengan 2021 sebesar US$11,12 juta.
Sampai saat ini, sebaran data eskportir terbesar lada hitam indonesia pada 2020 berada di wilayah Lampung.