Ekspor Makanan Minuman Hingga Agustus 2023 Capai Rp53,8 Miliar
- Tercatat sekitar 52% potensi makanan olahan telah berhasil dimanfaatkan di pasar ekspor.
Nasional
JAKARTA - Plh. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan (Kemendag), Miftah Farid mengungkapkan, pada periode Januari hingga Agustus 2023 capaian ekspor makanan dan minuman (food and beverage/F&B) asal Indonesia mencapai US$3,38 juta atau sekitar Rp53,8 miliar (kurs Rp15.938).
"Jadi sekarang di Januari sampai Agustus ekspor F&B kita mencapai US$3,38 juta (Rp53,8 miliar)," ujar Miftah pada Rabu, 1 November 2023 di Jakarta melansir Antara.
Miftah mengungkapkan produk-produk unggulan Indonesia yang berhasil merambah pasar ekspor meliputi bahan makanan siap masak seperti udang, waffle, wafer, biskuit, ekstrak kopi, dan bumbu atau rempah-rempah.
- Perbandingan Siklus Suku Bunga Bank Sentral di September
- Pengalaman Menjajal Rute Baru Pelita Air Jakarta - Banjarmasin
- Penumpang Angkutan Udara Turun pada September 2023
Sektor makanan dan minuman dari Indonesia mencatat pertumbuhan positif, walaupun sektor lainnya mengalami perlambatan. Tercatat sekitar 52% potensi makanan olahan telah berhasil dimanfaatkan di pasar ekspor, sementara 48% potensi senilai sekitar US$2,6 miliar (Rp41,44 triliun) masih belum tergarap dan menjadi peluang bagi Indonesia.
Pasar ekspor produk makanan dan minuman asal Indonesia meliputi Amerika Serikat dengan potensi transaksi sebesar US$1 miliar (Rp15,93 triliun), Filipina sebesar US$700 juta (Rp11,15 triliun), serta Malaysia sebesar US$400 juta (Rp6,37 triliun).
"Bahwa untuk ekspor food and beverage ke Amerika Serikat sekitar US$1 miliar (Rp15,93 triliun), yang terbesar kedua adalah Filipina sebesar US$700 juta (Rp11,15 triliun) kemudian Malaysia US$400 juta (Rp6,37 triliun)," ujar Miftah.
Selain tiga negara tersebut, Miftah juga menyebutkan beberapa negara yang menjadi pasar ekspor produk makanan dan minuman Indonesia adalah China, Saudi Arabia, Singapura, Thailand dan Jepang.
Melalui pameran SIAL Interfood Inspire Food Business, Miftah menilai produk makanan dan minuman domestik telah berhasil memperoleh pencapaian yang positif.
Kemendag juga ikut serta dalam pameran ini dengan membawa 10 UKM yang berorientasi pada ekspor. Selain partisipasi melalui dukungan kepada UKM, Kemendag juga memberi layanan informasi perdagangan dan peluang ekspor kepada para pelaku usaha.
"Jadi nanti di SIAL Interfood 2023 akan membagikan informasi yang kita miliki terkait peluang pasar dan lain-lain bisa kita informasikan di Ina ekspor untuk pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor," pungkasnya.