Wat Arun
Dunia

Ekspor Melemah, PDB Thailand Kuartal III Meleset dari Perkiraan

  • Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC) mengatakan pertumbuhan perekonomian Thailand tidak sesuai dengan perkiraan pertumbuhan.

Dunia

Bintang Surya Laksana

BANGKOK - Perekonomian Thailand pada kuartal III 2023 alami pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Hal tersebut karena pertumbuhan ekspor dan agrikultur yang melemah. 

Badan perencana negara pada Senin, 20 November 2023 menyebutkan perekonomian Thailand pada kuartal III 2023 ditopang oleh konsumsi dan pemulihan pariwisata seperti dilansir CNA.

Negeri gajah putih dilaporkan sedang menghadapi tantangan lesunya permintaan global dan menurunnya kepercayaan investor. Padahal, negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini telah menyelesaikan masalah politiknya pada Mei 2023 lalu lewat Pemilu.

Produk domestik bruto (PDB) alami pertumbuhan 1,5 persen pada kuartal III 2023 (Juli-September) dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC) mengatakan pertumbuhan perekonomian Thailand tidak sesuai dengan perkiraan pertumbuhan yaitu 2,4 persen yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Pada kuartal II, PDB Thailand mencatat pertumbuhan sebesar 1,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Secara kuartalan (quarter on quarter/qoq), perekonomian alami pertumbuhan positif pada PDB sebesar 0,8 persen pada Kuartal Juli-September setelah penyesuaian musiman. 

Angka ini meleset dari perkiraan sebelumnya yang memproyeksikan peningkatan sebesar 1,2 persen dan dari pertumbuhan penyesuaian musiman sebesar 0,2 persen pada kuartal sebelumnya.

Badan perencanaan tersebut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi 2,5 persen, yang merupakan angka terendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang mencapai 2,5 persen hingga 3,0 persen. Mereka memproyeksikan pertumbuhan PDB antara 2,7 persen dan 3,7 persen pada tahun 2024, sementara ekonomi tumbuh sebesar 2,6 persen pada tahun sebelumnya.

Badan tersebut juga memproyeksikan kontraksi ekspor sebesar 2 persen untuk tahun ini, meningkat dari penurunan sebesar 1,8 persen yang terjadi sebelumnya. Namun, mereka memperkirakan bahwa ekspor akan mengalami peningkatan sebesar 3,8 persen pada tahun 2024.

Perkiraan Sebelumnya

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters pada 10-16 November lalu memprediksi pertumbuhan perekonomian Thailand pada Kuartal III 2023 mencapai 2,4 persen atau naik dari kuartal sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,8 persen.

Setelah satu tahun mengalami kontraksi, jajak pendapat tersebut memprediksi ekspor negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini naik 1 persen pada bulan September seiring dengan potensi pemulihan ekonomi di China yang merupakan mitra dagang utama negeri gajah putih ini.

Pariwisata Thailand yang awalnya melambat pada tahun ini, kini telah pulih dalam beberapa bulan terakhir, sehingga meningkatkan konsumsi domestik dan sektor jasa.

“Pada kuartal ketiga, pertumbuhan ekspor meningkat tajam terutama karena kinerja yang kuat di sektor pertanian, otomotif, dan produk minyak bumi. Ke depan, kami optimis terhadap perekonomian Thailand,” ujar ekonom di Moody's Analytics, Eugene Tan.