Suasana salah satu gerai apotek Kimia Farma, Kamis 19 Agustus 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Ekspor Melonjak 77 Persen, Kimia Farma (KAEF) Raup Penjualan Rp2,3 Triliun pada Kuartal I-2023

  • Penjualan ekspor Kimia Farma tumbuh 77% menjadi Rp33,11 miliar pada kuartal I-2023.
Korporasi
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Perusahaan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan penjualan senilai Rp2,30 triliun pada kuartal I- 2023.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengungkapkan kinerja positif tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan, baik dari pasar domestik maupun ekspor. Penjualan ekspor Kimia Farma tumbuh 77% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp33,11 miliar pada kuartal I-2023.

Sepanjang kuartal I-2023, produk-produk unggulan yang dihasilkan Kimia Farma dipasarkan ke berbagai belahan dunia di antaranya Asia, Eropa, Australia, Afrika hingga Amerika.

Selain itu, kinerja positif perseroan juga tercermin dari meningkatnya kontribusi penjualan produk Over The Counter (OTC) dan kosmetik menjadi Rp66,46 miliar, serta kontribusi produk etikal yang meningkat menjadi Rp774,14 miliar hingga akhir Maret 2023.

“Keputusan manajemen Kimia Farma untuk menerapkan operational excellence with path to profitability, turut membuat beban pokok penjualan perseroan menurun secara tahunan menjadi Rp1,44 triliun pada kuartal I-2023,” ujar David dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 3 Mei 2023.

Dengan demikian, perseroan mampu membukukan laba kotor yang tumbuh 14% (yoy) menjadi Rp858,58 miliar pada kuartal I-2023.

Lebih lanjut, perseroan mencatatkan EBITDA yang positif mencapai Rp238,97 miliar, yang merupakan hasil dari strategi manajemen untuk menerapkan operational excellence with path to profitability.

“Mengawali tahun 2023, KAEF turn around dengan mencatatkan kinerja positif dan meningkat dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Operational excellence dan transformasi SDM yang telah dijalankan sudah membuahkan hasil,” ujar David.

Dengan demikian, Kimia Farma membukukan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan Non Pengendali senilai Rp24,62 miliar pada kuartal I-2023. Angka ini meningkat dari sebelumnya sebesar Rp2,52 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

Selain meningkatkan kinerja keuangan, pada 2023 Kimia Farma sedang gencar menjalankan rebranding pada layanan di apotek, klinik kesehatan, dan laboratorium diagnostik.

“Kami optimis KAEF akan mencatatkan kinerja positif hingga akhir tahun 2023. Ini merupakan komitmen kami untuk menjaga kepercayaan kepada pemegang saham, publik.dan stakeholder,” ujar David.