Ekspor Produk Sawit Naik 9,5 Persen Jadi 3,028 Juta Ton
JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan ekspor produk minyak sawit (crude palm oil/CPO) dan turunannya mencapai 3,028 juta ton pada Oktober 2020. Jumlah ini naik 9,5% dibandingkan dengan September 2020. Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sarjono menyampaikan, nilai ekspor pada Oktober senilai US$2,07 miliar, tumbuh 10,7% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$1,87 miliar. […]
Nasional
JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan ekspor produk minyak sawit (crude palm oil/CPO) dan turunannya mencapai 3,028 juta ton pada Oktober 2020. Jumlah ini naik 9,5% dibandingkan dengan September 2020.
Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sarjono menyampaikan, nilai ekspor pada Oktober senilai US$2,07 miliar, tumbuh 10,7% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$1,87 miliar.
“Kenaikan tinggi terjadi pada produk olahan minyak sawit menjadi 1,95 juta ton dari 1,76 juta ton pada September,” kata Mukti dalam keterangan resmi, Rabu, 16 Desember 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Tak hanya itu, kenaikan tertinggi selanjutnya disusul produk oleokimia menjadi 408.000 ton dari 313.000 ton pada bulan September.
Meski tumbuh secara bulanan, volume ekspor masih turun 10,8 % jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Akan tetapi, nilai pada Oktober tahun ini lebih tinggi 14,8% dibandingkan dengan tahun lalu.
Kenaikan nilai ini disulut oleh peningkatan harga rata-rata CPO bulanan sampai dengan Oktober 2020 yang mencapai US$676 per ton. Pada periode yang sama tahun lalu, harga rata-rata CPO hanya mencapai US$535 per ton (cif Rotterdam).
Berdasarkan negara tujuan, India menjadi negara tujuan ekspor tertinggi dengan kenaikan sebesar 36,86%. Dari 351.950 ton pada September menjadi 481.690 ton pada Oktober.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Selanjutnya, ekspor terbesar kedua adalah ke Amerika Serikat dengan kenaikan 41,68% menjadi 150.630 ton. Uni Eropa naik 38.090 ton atau 10,57%.
Lalu Pakistan naik 33.680 ton atau 19,35%, Timur Tengah naik 22.910 ton atau 14,53%, dan China hanya naik 4.020 ton atau 0,62%.
Sebaliknya, penurunan ekspor terjadi pada tujuan Bangladesh sebesar 1.130 ton atau 1,31%; dan ke Afrika turun 51.170 ton atau 17,95%.
“Tren ekspor, konsumsi dalam negeri dan harga yang juga terus meningkat akan meningkatkan peran industri minyak sawit dalam perkonomian negara dan pendapatan pekebun,” kata Mukti. (SKO)