Ekspor Suzuki Carry dan Ertiga Meningkat, Vietnam Beli Paling Banyak

JAKARTA – PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) melaporkan, terjadi peningkatan ekspor pada dua produk yakni Ertiga dan New Carry pada November 2020.

Melalui keterangan persnya, Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM mencatat, total ekspor pada bulan November 2020 mencapai 3.957 unit.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Aris Yuliyantoro mengatakan ekspor Ertiga pada November naik 32 persen dari bulan sebelumnya, sementara ekspor Carry melejit 60 persen.

“Meningkatkan dan mempertahankan kinerja ekspor bukan hal yang mudah, terlebih di saat ada wabah seperti saat ini,” katanya Selasa, 15 Desember 2020.

Berdasarkan merek yang berkontribusi paling banyak, Ertiga menduduki peringkat pertama dengan 1.414 unit atau 35,7% dari keseluruhan ekspor. Sementara itu, New Carry sebanyak 1.281 unit atau sebesar 32%.

Jika ditelisik, ekspor mobil Suzuki ternyata paling banyak mengalir ke Vietnam dengan persentase sebesar 25%. Pengimpor terbanyak kedua adalah Filipina dengan kontribusi sebanyak 20%.

Tumbuhnya volume ekspor makin memacu Suzuki untuk memenuhi permintaan ekspor mobil di pasar global. Ia juga mengutamakan ekspor produk yang menggunakan komponen lokal hingga mencapai 85%.

Sepanjang Januari-November 2020, Suzuki telah mengekspor 41.988 unit kendaraan. Beberapa mereka yang mendominasi volume ekspor perusahaan adalah All New Ertiga, New Carry, dan XL7.

Positifnya kinerja ekspor Suzuki All New Ertiga dan New Carry, serta model lainnya membuktikan bahwa produk-produk Indonesia diakui kualitasnya dan diterima dengan baik oleh dunia internasional.

“Hal ini memotivasi kami untuk selalu berinovasi menghadirkan produk dengan kualitas berstandar internasional untuk konsumen,” sambung Aris.