Elnusa
Korporasi

Elnusa (ELSA) Anggarkan Rp500 Miliar untuk Capex di 2023

  • Emiten perusahaan jasa energi PT Elnusa Tbk (kode saham: ELSA) menganggarkan Rp500 miliar untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal pada tahun 2023.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - Emiten perusahaan jasa energi PT Elnusa Tbk (kode saham: ELSA) menganggarkan Rp500 miliar untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal pada tahun 2023.

Manager of Corporate Communications ELSA Jayanty Oktavia Maulina menyampaikan, sebagian besar capex atau sebanyak 46% akan dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur.

Lalu, sekitar 35% akan dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo.

"Berdasarkan kepastian market ke depan, sisanya akan digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project," kata Jayanty dalam rilis resmi, Rabu, 21 Desember 2022.

"Melalui belanja modal yang disiapkan ini, ELSA berkomitmen untuk siap berinvestasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan," lanjutnya.

Saat ini hingga berjalannya tahun 2023, pada jasa hulu, ELSA tengah mengerjakan existing project untuk pengeboran sumur pengembangan, melanjutkan beberapa project pekerjaan survei seismic, serta ada beberapa prospek pada pekerjaan maintenance fasilitas penyaluran jalur migas dan konstruksi migas.

Sementara pada jasa distribusi & logistik energi, ELSA masih akan mengerjakan beberapa perpanjangan kontrak existing dan juga pengembangan market di Pertamina Group.

Adapun pada jasa penunjang, ELSA akan memperluas strategic partnership dan meningkatkan bisnis offshore support serta melakukan peningkatan pada pekerjaan information communication technology (ICT).

"Pada 2023 ke depan, ELSA akan melanjutkan kinerjanya melalui beberapa strategi, di antaranya melakukan penguatan operation excellence, peningkatan kapasitas serta pengembangan bisnis secara berkelanjutan," tuturnya.

"Perseroan optimistis dapat memperoleh kontrak-kontrak baru di 2023. Untuk target perolehan kontrak baru di 2023 diproyeksikan sebesar 40% dari target pendapatan perseroan 2023, target tersebut masih sejalan dengan proyeksi di tahun sebelumnya. Untuk pekerjaan pada kontrak tersebut didomininasi pada jasa hulu untuk pekerjaan akuisisi seismic dan processing serta perawatan sumur Workover Services," imbuhnya.

Sebaliknya, jika menilik pada pendapatan konsolidasian perseroan yang telah dibukukan pada Q3 2022 lalu, ELSA berhasil meraup Rp8,57 triliun.

Perseroan juga optimistis pendapatan pada tahun 2023 mendatang masih bisa dipelihara dengan baik.

Dari sisi target pendapatan 2023, ELSA menargetkan adanya pertumbuhan sebesar 12% dari rencana kerja 2022, begitupun dari sisi net profit ditargetkan akan naik 14% dari rencana kerja 2022.

"Hal itu didorong dari peningkatan target pekerjaan Engineering Procurement Construction & Operation & Maintenance (EPC & OM), akuisisi data seismik, pekerjaan well services dan workover," lanjut Jayanty.

Lalu, dari sisi jasa distribusi & logistik energi juga cenderung stabil karena berkaitan dengan kebutuhan BBM masyarakat mengingat potensi tantangan di depan terkait kondisi perekonomian dan ancaman resesi pada tahun 2023 bisa berdampak pada melemahnya kebutuhan BBM di  masyarakat.