Elon Musk
Fintech

Elon Musk Bikin Tandingan ChatGPT, Aset Kripto Ini Langsung Terbang

  • Perusahaan start up yang didirikan oleh Elon Musk itu bernama xAI, dan Musk sendiri menggandeng ahli-ahli dari perusahaan teknologi raksasa di Amerika Serikat (AS) untuk bergabung ke dalam start up tersebut.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Aset-aset kripto yang memiliki afiliasi dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) langsung melonjak setelah Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Inc. Elon Musk mengumumkan peluncuran perusahaan rintisan (start up) yang disebut-sebut akan menjadi pesaing ChatGPT.

Perusahaan start up yang didirikan oleh Elon Musk itu bernama xAI, dan Musk sendiri menggandeng ahli-ahli dari perusahaan teknologi raksasa di Amerika Serikat (AS) untuk bergabung ke dalam start up tersebut.

Start up ini dipimpin langsung oleh Musk yang sebelumnya ikut mendirikan OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT. Akan tetapi, ia mundur pada tahun 2018.

Pada Maret 2023, Musk mendaftarkan X AI Corp yang didirikan di Nevada, Amerika Serikat dan mengangkat dirinya sendiri sebagai direktur.

Sebagai sosok yang dikenal identik dengan aset kripto, tindak-tanduk Musk kerap kali menjadi sentimen yang mempengaruhi kinerja aset-aset kripto tertentu.

Dalam hal ini, langkah yang ditempuh Musk untuk mendirikan perusahaan AI yang diusung sebagai pesaing ChatGPT pun berpengaruh terhadap kinerja aset kripto berbasis proyek AI, di antaranya SingularityNET (AGIX) dan Fetch.ai (FET).

Menurut pantauan Coin Market Cap, Kamis, 13 Juli 2023 pukul 18.00 WIB, AGIX dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 11,16% dan menempati posisi harga US$0,2542 atau setara dengan Rp3.807 dalam asumsi kurs Rp14.978 per-dolar AS.

Kapitalisasi pasarnya pun dalam sehari ke belakang mengalami peningkatan hingga 12,08% dan saat ini nilainya berada di angka US$311,88 juta (Rp4,67 triliun). Volume transaksinya pun meningkat dengan pesat, yakni mencapai 436,47%.

SingularityNET merupakan platform berbasis blockchain yang memungkinkan siapapun untuk dengan mudah membuat, berbagi, dan memonetisasi layanan AI.

Melalui marketplace SingularityNET, pengguna dapat menelusuri, menguji, dan membeli berbagai macam layanan AI dengan menggunakan token utilitasnya, yakni AGIX.

Tim SingularityNET mempelopori pengembangan AI yang dikenal dengan nama Sophia, yang dideskripsikan oleh perusahaan sebagai robot paling ekspresif di seluruh dunia.

SingularityNET bertujuan untuk membuat Sophia dapat sepenuhnya memahami bahasa manusia, dan terus mengembangkan OpenCog, kerangka kerja AI yang diproyeksikan akan menjadi landasan untuk kecerdasan buatan tingkat lanjut.

Sementara itu, token kripto FET mengalami penguatan 8,28% dalam 24 jam terakhir dan menempati posisi harga US$0,2134 (Rp3.196). Dalam waktu 24 jam, terjadi peningkatan transaksi FET hingga 133,51%. Kapitalisasi pasarnya pun meningkat 6,63% dan menempati angka US$189,64 juta (Rp2,84 triliun).

Didirikan pada tahun 2017, Fetch.ai adalah lab kecerdasan buatan yang membangun jaringan machine learning dengan sistem terbuka dan terdesentralisasi dengan cryptocurrency.

Fetch.ai mendemokratisasi akses ke teknologi AI dengan jaringan tanpa otoritas ketiga dan siapapun dapat terhubung dan mengakses kumpulan data yang aman dengan menggunakan otonom AI untuk menjalankan tugas yang memanfaatkan jaringan data.