<p>Ilustrasi media sosial Facebook, Google, Twitter dan layanan digital asing dikenakan pajak / Pixabay</p>
Dunia

Elon Musk Cabut Izin Aplikasi Pihak Ketiga di Twitter, Termasuk Tweetbot

  • Pemilik Twitter, Elon Musk mencaput izin untuk seluruh aplikasi pihak ketiga Twitter. Termasuk diantaranya Tweetbots.

Dunia

Rizky C. Septania

TEXAS- Pemilik Twitter, Elon Musk mencabut izin untuk seluruh aplikasi pihak ketiga Twitter. Termasuk di antaranya Tweetbots.

Pencabutan izin sekaligus penangguhan untuk aplikasi pihak ketiga ini dilakukan agar pengguna langsung mengakses Twitter melalui aplikasi resmi, bukan aplikasi bayangan.

Mengutip The Information Selasa, 16 Januari 2022, penangguhan dimulai pada Kamis malam.  Akses ke Twitter dari Tweetbot terpantau masih diblokir hingga hari ini.

"Penangguhan aplikasi pihak ketiga disengaja," tulis seorang insinyur perangkat lunak senior pada hari Kamis di saluran internal Twitter Slack sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

The Information melaporkan ada spekulasi bahwa Twitter dapat menangguhkan aplikasi karena gagal meningkatkan pendapatan iklan. Musk memperkirakan bahwa pada tahun 2028, iklan akan menghasilkan pendapatan US$12 miliar atau kisaran Rp187,5 triliun (asumsi Rp15.500 per dolar AS).

Staf Twitter sebelumnya telah membahas kapan penangguhan akan diumumkan ke publikewat pesan Internal. Seorang karyawan bertanya kapan Twitter akan memberikan daftar poin pembicaraan yang “disepakati” untuk mitra klien pihak ketiga yang telah ditangguhkan.

Kali ini, Twitter tampaknya telah mulai mengerjakan komunikasi tetapi tidak tahu kapan akan merilis informasi tersebut.

Pada aplikasi lain,  pesan tentang gangguan layanan muncul ketika membuka Tweetbot. Di layar tampak pemberitahuan bahwa akses ke Twitter dari platformnya gagal berfungsi sejak hari Kamis.

"Kami telah menghubungi Twitter untuk perincian lebih lanjut, tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan," kata Tweetbot dalam pemberitahuannya.

Menanggapi hal tersebut, Paul Haddad, salah satu pendiri Tweetbot, memposting di Mastodon untuk mengungkapkan kekesalannya atas kurangnya komunikasi dari Twitter tentang insiden tersebut.

"Jika Anda akan membunuh orang, miliki. Jangan hanya melakukannya dan bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi," kata Haddad.