Emas Dunia Menguat selama 3 Bulan Terakhir, Apakah Peluang Penguatan Masih Terbuka?
- President dan Founder Astronacci Aviatio, Gema Merdeka Goeyardi, menyampaikan bahwa ekspetasi sikap The Fed yang melunak telah mendorong reli tajam pada emas setelah dihantam oleh tren suku tinggi sepanjang 2022.
Pasar Modal
JAKARTA - Harga emas dunia telah menguat selama tiga bulan terakhir karena inflasi Amerika Serikat (AS) yang menyurut, dan peluang penguatan ini pun masih terbuka.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, inflasi AS yang menurun telah mendorong imbal hasil obligasi dan dolar ke posisi yang lebih rendah.
Perkembangan tersebut didorong oleh ekspetasi bahwa bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) yang tidak akan terlalu agresif dengan kenaikan suku bunga dibandingkan tahun 2022.
- Hati-hati! Begini Cara Mencegah Akun Instagram Diretas
- Makin Hemat Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Format MP3 Tanpa Install Aplikasi Khusus
- Tak Melulu Tabungan, Berikut 8 Produk untuk Rencana Keuangan Anda
"Dolar AS merosot ke level terendah dalam tujuh bulan terhadap sekeranjang mata uang pada hari Jumat setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen AS turun ke laju paling lambat dalam setahun selama Desember. Tren pelunakan inflasi kemungkinan akan mengundang pergeseran retorika hawkish The Fed," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 16 Januari 2023.
Ibrahim pun mengatakan, saat ini 95% pelaku pasar memprediksi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Februari jika melihat data CME FedWatch Tools.
Sementara itu, President dan Founder Astronacci Aviatio, Gema Merdeka Goeyardi, menyampaikan bahwa ekspetasi sikap The Fed yang melunak telah mendorong reli tajam pada emas setelah dihantam oleh tren suku tinggi sepanjang 2022.
"Ekspetasi yang meningkat dari pergeseran ini telah mendorong reli tajam pada emas sejak akhir Desember, mengingat logam kuning ini memberikan sedikit kelegaan setelah dihantam oleh kenaikan suku bunga yang tajam sepanjang tahun 2022," ujar Gema dikutip dari risetnya, Senin, 16 Januari 2023.
- Outlook Perbankan 2023: Menilik Prospek Bank Digital dan Penyaluran Kredit yang Diperkirakan Masih Positif
- Warren Buffet Lepas Kepemilikan Saham 'Tesla' Asal China, Apa yang Terjadi?
- Saham WMUU dan MORA Ambles Berhari-hari, BEI Kapan Suspensi?
Pada penutupan perdagangan pasar Amerika, Jumat, 13 Januari 2023, harga emas dunia diperdagangkan di level US$1920,67 (Rp29,15 juta dalam asumsi kurs Rp15.177 per-dolar AS) per-troyounce.
Pada perdagangan hari ini, Senin, 16 Januari 2023, Ibrahim memperkirakan harga emas dunia akan diperdagangkan menguat di rentang US$1910,1 (Rp28,98 juta) - US$1930,3 (Rp29,3 juta) per-troyounce.