EMCL Mulai Bor Sumur Infill Clastic Pertama di Lapangan Banyu Urip
- ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah melakukan pengeboran sumur b13 sumur pertama dalam rangkaian pengeboran pengeboran Infill Clastic di Lapangan Banyu Urip.
Energi
JAKARTA - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) telah melakukan pengeboran sumur b13 sumur pertama dalam rangkaian pengeboran pengeboran Infill Clastic di Lapangan Banyu Urip.
Kepala Divisi Pengeboran dan Perawatan Sumur SKK Migas, Surya Widyantoro mengatakan Sumur B-13 merupakan sumur pertama dalam kegiatan pengeboran Banyu Urip Infill Clastic di Blok Cepu, Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
Pengeboran ini, diharapkan dapat menambah potensi cadangan minyak baru dari struktur Sumur B-13. Surya memastikan SKK Migas akan terus mengawal setiap upaya peningkatan produksi migas melalui sumur baru atau eksisting.
- Blusukan di Pasar Palmerah, Zulhas Sebut Harga Bahan Pokok Mulai Turun
- CEO Merapat, Simak 7 Kunci untuk Tetap Semangat dalam Menjalankan Bisnis
- Geopolitik Meruncing, Pemerintahan Prabowo-Gibran Akan Langsung Hadapi Risiko Impor dan Subsidi Energi
“Pengeboran sumur baru dan perawatan sumur eksisting di tahun 2024 akan gencar dilakukan KKKS dengan pengawasan SKK Migas,” kata Surya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa, 30 April 2024.
Adapun, kegiatan ini salah satu upaya agresif, masif, dan efisien dilakukan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan EMCL untuk meningkatkan produksi migas nasional.
Sebenarnya, kegiatan pengeboran sumur Infill Clastic di Lapangan Banyu Urip dilakukan mulai tahun 2024 sampai dengan tahun 2025 yang terdiri dari 5 sumur Infill Carbonate dan 2 sumur Infill Clastic.
Namun sumur pertama B-13 berada di antara sumur eksisting lapangan Banyu Urip Bojonegoro dan dibor directional menggunakan rig PDSI-40.3 dengan rencana kedalaman akhir sumur 6527 ftMD selama 50 hari ke depan.
Nantinya, pengeboran Sumur B-13 akan dilanjutkan dengan Sumur B-12. Kedua sumur tersebut akan langsung diproduksikan melalui tie in ke fasilitas produksi Banyu Urip. Selanjutnya akan diikuti oleh pengeboran 3 sumur Infill Carbonate dan 2 sumur Infill Clastic di well pad yang berbeda.
Kegiatan pemboran Banyu Urip terutama dari sumur Infill Clastic diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak secara nasional dan kontribusinya dapat mendukung produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030.
Sebelumnya, EMCL menargetkan dapat menambah produksi minyak 42 juta barel dengan pengeboran 7 sumur Infill dan Clastic. Kegiatan tersebut adalah yang pertama kalinya sejak 8 tahun EMCL tidak melakukan pengeboran.