<p>Suasana bioskop CGV di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Emiten Bioskop CGV (BLTZ) Raih Pinjaman Rp160 Miliar dari Bank KB Bukopin, Ini Alasannya

  • Pengelola jaringan bioskop CGV, baru-baru ini meneken kesepakatan fasilitas kredit sebesar Rp160 miliar oleh PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP).
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) yang dikenal sebagai pengelola jaringan bioskop CGV, baru-baru ini meneken kesepakatan fasilitas kredit sebesar Rp160 miliar oleh PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP).

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada Senin 04, Desember 2023, manajemen emiten jaringan bioskop CGV fasilitas kredit dari Bank KB Bukopin itu memiliki tenor 1 tahun hingga Desember 2024 mendatang.

“Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah pengambilalihan utang (take over loan) dari The Export Import Bank of Korea [KEXIM],” ujar manajemen. Sementara itu, dokumen jaminan untuk perolehan fasilitas pinjaman ini adalah corporate gurantee dari CJ CGV Co Ltd yang merupakan pemegang saham pengendali BLTZ.

Manajemen BLTZ menegaskan bahwa transaksi pinjaman ini tidak memiliki dampak material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, kepatuhan hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Kinerja BLTZ

Meski berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan pada kuartal III-2023, BLTZ masih saja mencatatkan peningkatan rugi yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp37,49 miliar. Angka tersebut meningkat 152,89% secara tahunan dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp14,83 miliar.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan bersih dari pengelolaan bioskop hanya sebesar 0,34% secara tahunan, mencapai Rp794,04 miliar dari periode kuartal III-2022 yang sebesar Rp796,78 miliar. 

Secara rinci, pendapatan dari segmen makanan dan minuman meningkat sebesar 6,24% secara tahunan, mencapai Rp240,72 miliar. Namun, segmen bioskop, yang merupakan kontributor terbesar bagi BLITZ, mengalami penurunan sebesar 6,43%, mencapai Rp497,11 miliar pada kuartal III-2023.

Selain itu, terdapat peningkatan pendapatan dari segmen acara-acara dan iklan sebesar 62,94%, mencapai Rp58,89 miliar. Pendapatan terakhir berasal dari lisensi dan jasa manajemen, yang mencapai Rp46,46 juta.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, biaya pokok pendapatan mengalami kenaikan sebesar 0,01%, mencapai Rp479,51 miliar dibandingkan dengan Rp479,45 miliar pada tahun sebelumnya. 

Dampaknya adalah peningkatan laba bruto sebesar 0,85% secara tahunan, mencapai Rp317,26 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi BLTZ mengalami kenaikan sebesar 13,68%, mencapai Rp244,03 miliar dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp214,67 miliar.

Hingga akhir September 2023, total aset BLTZ mencapai Rp2,11 triliun atau turun dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yang mencapai angak Rp2,28 triliun. Penurunan itu disebabkan oleh berkurangnya jumlah kas dan bank dari Rp236,76 miliar menjadi Rp159,30 miliar.