<p>Gedung Kementerian BUMN. / Facebook @KementerianBUMNRI</p>
Pasar Modal

Emiten BUMN Blue Chip Ini Segera Rights Issue, Simak Jadwalnya

  • Beberapa emiten pelat merah blue chip dijadwalkan menerbitkan saham baru lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada semester II-2022. Mereka adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Pasar Modal
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- Beberapa emiten pelat merah blue chip dijadwalkan menerbitkan saham baru lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada semester II-2022. Mereka adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). 

Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiroatmojo menyatakan sejumlah emiten BUMN blue chip ini untuk memperkuat keuangan dan ekspansi bisnis. Atas aksi korporasi ini pun, saham pemerintah di masing-masing BUMN akan terdilusi atau setidaknya tetap. Misalnya di Waskita Karya dari 75,35% menjadi 66,04%. Lalu di BTN tetap 60% dan di Semen Indonesia tetap 51,01%.

Dirinci, untuk rights issue Semen Indonesia, pemerintah akan mengalihkan seluruh saham di PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) sebagaimana pemeirntah menginjeksi Pegadaian dan PMN ke BRI. Aksi korporasi ini ditargetkan selesai pada kuartal III-2022.

"Melalui right issue seperti waktu kita meng-inject Pegadaian dan PNM ke BRI," ujar Kartiko di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa, 7 Juni 2022.

Adapun untuk Waskita, Kementrian BUMN akan menginjeksi dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp3 Triliun lalu dilanjutkan dengan rights issue Rp1 triliun. Rights issue Waskita kali ini ditargerkan menjadi rights issue yang terakhir kali.

"Jadi ini rights issue terakhir kali di Waskita setelah tahun lalu sudah right issue pertama dan diharapkan dengan rights issue terakhir ini ditambah juga penjualan beberapa ruas tol di tahun ini, Waskita di tahun 2022 dan 2023 nanti sudah mulai masuk ke fase penyehatan," tambah Tika.

Adapun untuk BTN, rights issue akan dilakukan dalam bentuk PMN sebesar bakal menyuntikkan PMN Rp2,98 triliun.

Selain tiga emiten BUMN blue chip tersebut, pemerintah juga menjadwalkan rights issue tiga emiten BUMN lain, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Krakatau Stell (Persero) Tbk (KRAS) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Lewak aksi ini, saham pemerintah di Adhi akan tetap 51%. Sementara untuk Krakatau, harapannya bisa diserap publik sehingga saham pemerintah terdilusi dari 80% menjadi 60%. 

Untuk Garuda Indonesia, rights issue bakal dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama di kuartal III-2022, pemerintah menargetkan kepemilikan saham Garuda Indonesia sebanyak 65%. Sedangkan pada tahap kedua di kuartal IV-2022, perkiraan pemilikan saham pemerintah susut menjadi 51%.

"Insya Allah jika proses PKPU berjalan lancar, kita akan melakukan dua kali rights issue untuk meng-inject Rp7,5 triliun untuk porsi awal restrukturisasi Garuda dan kita lakukan rights issue kedua di sekitar triwulan IV awal untuk tambahan pendanaan dari investor strategis," kata Kartika.