Emiten Gas ESSA akan Bagikan Dividen Tunai Rp86,13 Miliar, Cek Rinciannya
- PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) berencana untuk mendistribusikan dividen pada tahun buku 2023 dengan total sebesar Rp86,13 miliar, yang setara dengan Rp5 per saham.
Korporasi
JAKARTA – Emiten minyak dan gas PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) berencana untuk mendistribusikan dividen pada tahun buku 2023 dengan total sebesar Rp86,13 miliar, yang setara dengan Rp5 per saham.
Presiden Direktur ESSA Kanishk Laroya menyatakan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui nilai pembagian dividen sesuai dengan komitmen ESSA untuk memberikan nilai kepada Pemegang Saham melalui stabilitas keuangan dan keberlanjutan.
“Pembagian dividen kami yang konsisten menggarisbawahi komitmen kami untuk memberikan nilai dan manfaat jangka panjang yang stabil kepada pemegang saham kami,” katanya dalam keterangan resmi pada Kamis, 21 Maret 2024.
- Serikat Pekerja Desak THR Ojol dan Kurir Tak Sekadar Imbauan
- Indonesia Emas 2045 Scale Up: IDCloudHost Siap jadi Penyedia Infrastruktur Kedaulatan Data Nasional
- Jurus Jitu Emak Hemat Gojek Siasati Meningkatnya Pengeluaran di Momen Ramadan
Dengan keputusan untuk membagikan dividen sebesar Rp86,13 miliar, dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp543 miliar pada tahun 2023, dividend payout ratio ESSA tercatat sebesar 15,86%.
Berdasarkan data RTI Business, pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham ESSA berada di level Rp610 atau naik 0,83%. Jika mengacu harga saham di atas, maka dividend yield ESSA sebesar 0,81%.
Selama tahun 2023, ESSA mencatat pendapatan sebesar US$344,96 juta atau setara dengan Rp5,41 triliun (dengan kurs Jisdor Rp15.688). Angka ini menandai penurunan dari pendapatan sebesar US$731,4 juta selama tahun penuh 2022.
Pendapatan ESSA berasal dari penjualan amonia kepada pihak terkait sebesar US$299,68 juta, penjualan elpiji kepada pihak ketiga sebesar US$41,4 juta, dan jasa pengolahan sebesar US$3,79 juta.
Dengan demikian, beban pokok pendapatan emiten bersandikan ESSA juga mengalami penurunan sebesar 38%, turun dari US$390,3 juta secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$241,7 juta.
Akibatnya, laba bersih ESSA mengalami penurunan hingga 75% secara tahunan (yoy), mencapai US$34,6 juta atau setara dengan Rp543 miliar, dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$138,8 juta yang tercatat pada tahun 2022.