Emiten Migas Milik Grup Bakrie (ENRG) Temukan Minyak Baru 115 Juta Barel di Blok KKS Malacca Strait
- Emiten migas milik Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) lewat anak usahanya PT Imbang Tata Alam (ITA) mengumumkan telah menemukan minyak baru
Korporasi
JAKARTA- Emiten migas milik Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) lewat anak usahanya PT Imbang Tata Alam (ITA) mengumumkan telah menemukan minyak baru dengan nilai total 156 juta barel di blok Kontrak Kerja Sama (KKS) Malacca Strait.
Manajemen perseroan mengungkapkan, temuan tersebut diperoleh dari ITA sebagai operator dan pemilik 100% working interest di blok Kontrak Kerja Sama (KKS) Malacca Strait, telah menemukan 115 juta barel di blok tersebut dan tengah dalam proses sertifikasi oleh Gaffney Cline dan Associates sebagai konsultan migas kelas dunia.
Selain itu, ITA telah menemukan tambang minyak lain sebesar 41 juta barel berdasarkan pekerjaan optimisasi pengembangan lapangan lanjutan (OPLL) di lapangan TB, sehingga total penemuan minyak yang diperoleh perseroan ditempat (Original Oil in Place) di lapangan TB dan Ringgit mencapai 156 juta per barel.
- Bank Mandiri (BMRI) Gelontorkan Dana Rp3 Triliun ke Emiten Menara Milik Grup Djarum
- 7 Film Indonesia Paling Laris dengan Jumlah Penonton Terbanyak Sepanjang Masa
- KPPU Endus Dugaan Kartel di Minyak Goreng, Anak Usaha Indofood hingga Musim Mas Dipanggil
CEO ENRG Syailendra Bakrie mengungkapkan, ia optimis penemuan harta karun minyak tersebut akan berdampak baik pada ENRG dalam waktu dekat, perseroan berharap ITA akan menjadi salah satu dari 10 produsen minyak terbesar di Indonesia.
"Kami akan terus mendukung target pemerintah guna memproduksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari pada 2030," ujar Syailendra dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 7 juni 2022.
Kemudian, CFO ENRG Edoardus Adrianto mengatakan kedepannya perseroan akan melakukan pemboran terhadap 19 sumur pengembangan di lapangan terkait untuk memulai produksi temuan cadangan minyak secara komersial.
"Estimasi pengeluaran (biaya terkait) untuk memproduksikan temuan cadangan
minyak ini secara komersial adalah sekitar Rp 2 – 2,5 triliun di tahun 2022 dan 2023," kata Edoardus.
Sebelumnya ENRG berhasil meningkatkan nilai laba bersih sebesar US$ 10,2 juta pada kuartal I-2022 atau melonjak 67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, peningkatan laba bersih tersebut juga diiringi dengan naiknya penjualan perseroan sebesar 40% year on year, menjadi US$112,5 juta.