<p>Starbuck, salah satu gerai yang dikelola oleh Mitra Adiperkasa. / Pixabay</p>
Korporasi

Emiten Pengelola Starbucks Merugi Rp22,82 Miliar pada Kuartal I-2021

  • Emiten bidang restoran PT MAP Boga Adiperkasa Tbk menelan kerugian bersih Rp22,82 miliar karena penjualan yang loyo selama tiga bulan pertama 2021.

Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Emiten bidang restoran PT MAP Boga Adiperkasa Tbk mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I-2021. Emiten berkode MAPB ini harus menelan kerugian bersih karena penjualan yang loyo selama tiga bulan pertama 2021.

Penjualan dari segmen minuman yang meliputi merek Starbucks terperosok dari Rp425 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp359,9 milar pada kuartal I-2021. Penurunan penjualan juga terjadi pada empat portofolio MAPB di segmen makanan, yakni menjadi Rp158,08 miliar dari sebelumnya Rp191,34 miliar pada kuartal I-2020.

Adapun penghasilan lainnya perusahaan anjlok dari Rp60,98 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp33,64 miliar pada kuartal I-2021. Dengan demikian, total penjualan MAPB pada susut 18,62% year on year (yoy) dan parkir di angka Rp551,63 miliar dari sebelumnya Rp677,83 miliar pada kuartal I-2020.

Penjualan yang loyo membuat keuangan perusahaan tidak dapat terselamatkan dari kerugian. Apalagi beban pokok penjualan perusahaan hanya susut 7,6% dari Rp195,74 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp180,67 miliar pada kuartal I-2021.

Hal itu belum ditambah sejumlah beban lain, seperti beban penjualan sebesar Rp330,56 miliar, beban umum dan administrasi Rp65,41 miliar, hingga beban keuangan mencapai Rp8,4 miliar. Kondisi ini membawa MAPB mengantongi rugi bersih sebesar Rp22,82 miliar.

Maka, rugi per saham dasar MAPB semakin boncos dari minus Rp7 pada kuartal I-2020 menjadi minus Rp11 per lembar saham pada tiga bulan pertama 2021.

Kerugian pada kuartal I-2021 ini lebih dalam dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp15,5 miliar.

Di sisi lain, aset perusahaan juga ikut susut. MAPB membukukan penurunan total aset dari Rp2,44 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp2,38 triliun pada kuartal I-2021.

Liabilitas perusahaan pada kuartal I-2021 ini sedikit menurun menjadi Rp1,38 triliun dari sebelumnya Rp1,42 triliun pada akhir 2020. Adapun jumlah ekuitas MAPB pada kuartal I-2021 mencapai Rp997 miliar. (LRD)