Suasana pelayanan perbankan di sebuah kantor cabang BCA. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Emiten Perbankan LQ45 Perkasa Pekan Lalu, Apakah Terus Berlanjut?

  • Emiten perbankan yang tergabung dalam Indeks LQ45 berhasil mencatatkan lompatan harga sepanjang perdagangan pekan lalu, 17-21 Juni 2024, dengan rebound tertinggi diraih oleh saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten perbankan yang tergabung dalam Indeks LQ45 berhasil mencatatkan lompatan harga sepanjang perdagangan pekan lalu, 17-21 Juni 2024, dengan rebound tertinggi diraih oleh saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

Lompatan saham perbankan yang tergabung dalam Indeks terlikuid berdampak pada penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang naik sebesar 2,16% menjadi 6.879,97. Kenaikan ini juga didukung oleh lonjakan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Data dari BEI menunjukkan bahwa saham-saham perbankan mengalami kenaikan signifikan pekan ini. Saham BMRI melesat 6,52% dari Rp5.750 per saham menjadi Rp6.125 per saham. Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 6,22% dari Rp4.180 per saham menjadi Rp4.440 per saham. 

Lalu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami kenaikan 5,34% dari Rp4.310 menjadi Rp4.540 per saham. Penguatan yang serupa juga terjadi pada bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang naik 4,34% dari Rp9.200 per saham menjadi Rp9.600 per saham. 

Sementara itu, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), bank syariah terbesar di Indonesia, menguat 6,14% dari Rp2.280 menjadi Rp2.420 per saham. Tidak ketinggalan, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mengalami kenaikan sebesar 3,31% menjadi Rp1.250 per saham.

Selain mencatatkan kenaikan harga saham-saham bank papan atas pekan ini, pemodal asing juga terlihat mulai agresif dalam pembelian. Di antaranya, tercatat net buy saham BBCA sebesar Rp677,55 miliar, net buy BRIS mencapai Rp77,07 miliar, net buy BMRI Rp28,40 miliar, dan net buy BBNI Rp 8,38 miliar.

Namun, pemodal asing masih melanjutkan penjualan bersih (net sell) BBRI sebesar Rp 700,65 miliar pekan ini. Penjualan ini telah membuat total net sell saham plat merah pada bulan ini melebihi Rp 4 triliun. Pertanyaan sekarang adalah, apakah penguatan bakal berlanjut pada pekan ini?

Optimisme Pasar

Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharjo mengatakan situasi ini dapat mengindikasikan kembalinya optimisme investor asing atas pasar saham Indonesia sehingga mulai tertarik untuk kembali masuk ke saham Indonesia, termasuk Big 4 Banks. 

  • Baca Juga: Mengapa Bank Jumbo Belum Ikut Ketatkan Kebijakan Moneter?

“Kenaikan Big 4 Bank di tengah melemahnya nilai tukar rupiah dapat mengindikasikan kembalinya optimisme investor. Hal ini berpotensi didasari oleh berbagai faktor, seperti berbagai sentimen negatif yang telah terefleksi (priced-in) pada pasar saham serta valuasi yang telah mencapai level yang atraktif,” jelasnya dalam riset hari ini Senin, 24 Juni 2024. 

Dari lantai bursa hari ini pukul 9:31 WIB, saham perbankan LQ45 terpantau bergerak variatif, di mana BRIS berhasil melesat 3,31% ke level Rp2.500 per saham, disusul BBTN menguat 0,80% ke level Rp1.260 per saham, kemudian BBCA yang melenting tipis 0,78% ke level Rp9.675 per saham. 

Sementara itu, tiga perbankan jumbo lainnya, tampak masih tertekan untuk menanjak yang di mana saham BBNI dan BBRI terpantau tidak bergerak. Sedangkan saham BMRI terpantau melemah 0,82% ke level Rp6.075 per saham.

Rekomendasi Saham

Dalam hal arah saham perbankan pada pekan ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan untuk memantau harga saham perbankan dengan level-level tertentu. Berikut adalah rekomendasinya:

  • BBCA disarankan untuk dipantau di support Rp9.300 per saham dengan target harga Rp10.100 per saham.
  • BMRI disarankan untuk dipantau di support Rp5.650 per saham dengan target harga Rp6.650 per saham.
  • BBNI disarankan untuk dipantau di support Rp4.260 per saham dengan target harga Rp4.780 per saham.
  • BBRI disarankan untuk dipantau di support Rp4.090 per saham dengan target harga Rp4.660 per saham.
  • BBTN disarankan untuk dipantau di support Rp1.175 per saham dengan target harga Rp1.290 per saham.

Sementara itu, Analis dari Samuel Sekuritas Indonesia, Brandon Boedhiman dan Prasetya Gunadi, menyatakan bahwa saham perbankan jumbo, terutama bank BUMN, telah mengalami oversold. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi para investor bahwa harga saham tersebut mungkin sudah terlalu rendah dan bisa mendekati titik potensial untuk pembalikan harga ke atas.

“Kami meyakini bahwa saham bank papan atas, khususnya bank BUMN, sudah oversold. Penurunan laba bersih yang melanda emiten ini sebenarnya sudah terefleksi pada harga sahamnya, sehingga kami memberikan rekomendasi overweight saham-saham ini,” tulisnya dalam riset yang dipublikasikan pekan lalu. 

Hal ini mendorong Samuel Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi saham BBCA dengan target harga Rp10.800 per saham, saham BBRI direkomendasikan beli dengan target harga Rp5.000 per saham, saham BMRI direkomendasikan beli dengan target harga Rp6.100 per saham, dan saham BBNI direkomendasikan beli dengan target harga Rp4.620 per saham.