Sawit sebagai salah satu komoditi ekspor ke Uni Eropa
Korporasi

Emiten Sawit Gozco (GZCO) Amankan Pinjaman Rp450 Miliar dari BSI (BRIS)

  • Emiten perkebunan kelapa sawit PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) melalui anak usahanya PT Suryabumi Agrolanggeng berhasil memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp450 miliar dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) melalui anak usahanya PT Suryabumi Agrolanggeng berhasil memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp450 miliar dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Berdasarkan publikasi keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), anak usaha GZCO bakal menggunakan pinjaman tersebut untuk syirkah modal usaha, pelunasan hutang, dan pengembangan usaha termasuk replanting tanaman sawit.

“Transaksi ini berdampak terhadap kegiatan operasional yakni mempertahankan landbank tertanam perusahaan,” kata Direktur GZCO Yongki Tedja dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu, 27 Desember 2023. 

Yongki menyatakan bahwa transaksi pinjaman juga berpengaruh pada kondisi keuangan dengan menambah kewajiban utang perusahaan, tetapi masih berada dalam batas kemampuan Suryabumi Agrolanggeng untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pengembalian pokok sesuai perjanjian.

Diberitakan sebelumnya, Gozco telah memperoleh tambahan lahan perkebunan seluas 9.610 hektar (ha) dan tanaman dengan luas 3.154 ha dari PT Sinar Karya Mandiri (SKM). Peningkatan lahan tersebut terjadi setelah Suryabumi Agrolanggeng menyuntikkan modal sebesar Rp190 miliar ke SKM pada tanggal 18 Desember 2023.

Penyertaan modal dari Suryabumi Agrolanggeng kepada SKM didasarkan pada keputusan sirkuler para pemegang saham SKM. Nilai modal yang disetor mencapai sekitar 16,5% dari ekuitas GZCO per Desember 2022 yang mencapai Rp1,15 triliun.

Setoran modal Suryabumi Agrolanggeng ke SKM dilakukan usai GZCO mengakhiri kesepakatan pembelian obligasi wajib konversi tanpa kupon (mandatory convertable bond) senilai Rp150 miliar dengan City Peak Development Limited (City), Hongkong. Para pihak yang bertransaksi tiak memiliki ailiasi.

Manajemen menegaskan, transaksi penyuntikan modal ke SKM membuat perseroan meraih tambahan landbank yang pada akhirnya dapat memperkuat kelangsungan usaha perseroan secara keseluruhan.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2023, GZCO berhasil mengubah kerugian menjadi laba. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per September 2023 mencapai Rp9,84 miliar, berbanding dengan kerugian pada September 2022 sebesar Rp6,08 miliar. 

Peningkatan laba ini dipicu oleh pertumbuhan pendapatan per September 2023 yang mencapai Rp559,81 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp381,64 miliar.