<p>Pabrik emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Emiten Unggas LQ45 Ini Berpotensi Ketiban Berkah Kenaikan Harga Ayam

  • CPIN adalah satu-satunya emiten unggas yang saham tergabung dalam Indeks LQ45. Mengacu sepanjang 6 bulan terakhir, saham ini telah melesat kurang lebih 5,85% ke level Rp5.250 per saham pada Kamis, 4 Juli 2024

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Industri unggas diprediksi mengalami kebangkitan pada tahun 2024, dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih mencapai 36%. Hal ini didorong oleh kenaikan harga ayam hidup (live bird/LB) dan penurunan harga bahan baku pakan seperti jagung dan kedelai.

Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas mengungkapkan momentum positif ini diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2025, dengan estimasi kenaikan laba bersih terhadap emiten unggas di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 34%. 

Menurut mereka harga ayam hidup (LB) pada pertengahan Juni 2024 telah kembali melampaui Rp20 ribu per kg, setelah sebelumnya mencatat Rp16 ribu per kg pada awal bulan tersebut. Selama bulan Juni, harga LB rata-rata mencapai Rp18,4 ribu per kg, menurun dibandingkan Mei yang mencapai Rp21 ribu per kg.

"Penurunan ini sesuai dengan estimasi kami, dipengaruhi oleh normalisasi pasokan. Namun, harga rata-rata LB sepanjang tahun 2024 tetap tinggi, di atas Rp20 ribu per kg, didukung oleh kenaikan harga pada bulan April dan Mei," demikian dikutip dari risetnya pada Kamis, 4 Juli 2024.

BRI Danareksa Sekuritas meyakini bahwa para integrator perunggasan berada dalam posisi yang tepat untuk mencatat pertumbuhan yang kuat pada kuartal II-2024. Terutama, dengan harga ayam usia sehari (day old chick/DOC) yang masih tinggi mencapai Rp9 ribu per ekor dan penurunan biaya pakan.

Perusahaan efek ini pun juga memproyeksikan ekspansi margin bagi pelaku industri ini seiring dengan penurunan harga jagung sebagai bahan baku pakan, yang saat ini mencapai Rp4,6 ribu per kg dibandingkan dengan Rp4,7 ribu per kg pada awal Juni.

"Harga jagung saat ini mencapai level terendah sepanjang tahun, yang diperkirakan akan meningkatkan margin bagi integrator. Jagung sendiri menyumbang sekitar 50% dari komposisi pakan," tulis broker tersebut.

Sementara itu, harga bungkil kedelai masih berkisar antara US$340-370 per ton, mengalami penurunan 33% secara tahunan. Meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, hal ini juga diperkirakan akan meningkatkan margin. Saat ini, bungkil kedelai menyumbang sekitar 25% dari komposisi pakan.

Rekomendasi Saham

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight saham poultry di BEI, dengan katalis utama penurunan harga pakan dan lebih tingginya harga LB. Saham pilihan perusahaan efek ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rekomendasi beli dan target harga Rp5.900 per saham.

Asal tahu saja, emiten bersandikan CPIN adalah satu-satunya emiten unggas yang saham tergabung dalam Indeks LQ45. Mengacu sepanjang 6 bulan terakhir, saham ini telah melesat kurang lebih 5,85% ke level Rp5.250 per saham pada Kamis, 4 Juli 2024. 

Nah, sepanjang 6 bulan terakhir harga terendah saham CPIN ada di level Rp4.420 per saham pada Jumat, 2 Februari 2024. Mengacu harga perdagangaan saat ini maka investor berpeluang mendapatkan cuan 12,38%. 

Terlepas dari saham CPIN, BRI Danareksa Sekuritas juga menyematkan rekomendasi beli terhadap saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Mailindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN) dengan target harga masing-masing Rp1.500 per saham dan Rp850 per saham.