Emiten Wulan Guritno LUCY Luncurkan Saham Baru Rp87,7 M
- Emiten milik artis Wulan Guritno, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), berencana melaksanakan penambahan modal dengan menggunakan skema rights issue. LUCY menawarkan sebanyak 584,77 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. Dengan demikian, total saham yang diterbitkan senilai Rp87,71 miliar.
Bursa Saham
JAKARTA—Emiten milik artis Wulan Guritno, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), berencana melaksanakan penambahan modal dengan menggunakan skema rights issue. LUCY menawarkan sebanyak 584,77 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. Dengan demikian, total saham yang diterbitkan senilai Rp87,71 miliar.
Rights issue merupakan aksi korporasi di mana perusahaan akan memberikan penawaran saham baru kepada investor lama dengan harga khusus. LUCY sendiri merupakan perusahaan makanan dan minuman yang juga pemilik rooftop bar terkenal, Lucy in The Sky.
Adapun Wulan Guritno tercatat sebagai komisaris independen di perusahaan tersebut. Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 4 Januari 2024, setiap pemegang 50 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 11 Januari 2024 pukul 16.00 WIB mempunyai 23 HMETD.
Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. “HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi,” demikian tertulis dalam prospectus.
PT Delta Wibawa Bersama (DWB) selaku pemegang saham utama dan pemegang saham sebanyak 513,61 juta saham menyatakan bakal melaksanakan HMETD. Hal itu sesuai dengan surat pernyataan per 15 September 2023. Dimas Wibowo sebagai pemegang 17,49 juta saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh juga menyatakan akan melaksanakan HMETD.
- Indika Energy (INDY) Dapatkan Pinjaman Rp4,64 Triliun dari Bank Mandiri dan BNI
- Jaringan Indosat di Jateng DIY Telah Pulih, Pelanggan IM3 dan Tri Raih Kuota 1 GB Gratis
- Alasan ADMR Akuisisi Alam Tri Cakra Indonesia dari ADRO dengan Transaksi Rp376 Miliar
Apabila terdapat pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya secara penuh, maka pemegang saham tersebut akan mengalami dilusi sebesar 31,51%. Adapun sebanyak Rp23 miliar dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengambilalihan sebesar 4.860 saham.
Itu mewakili 54% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam GSS. Acuan harga pasar yang telah dinilai Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Dasa’at, Yudistira dan Rekan, sebagaimana tercatat dalam laporannya 17 Mei 2023 menyatakan nilai pasar 54% saham GSS per 31 Desember 2022 sebesar Rp21,68 miliar.
Kemudian, dana sebesar Rp11 miliar akan digunakan untuk melakukan pengambilalihan sebanyak 5.151 saham yang mewakili 51% dari seluruh saham. Sedangkan nilai pasar 51% saham KSB per tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp 10,36 miliar. Sisa dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha perseroan.
Pengembangan itu berupa belanja modal dalam rangka pembukaan outlet-outlet yang berlokasi di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, hingga Bali.
“Periode pelaksanaan penggunaan dana untuk belanja modal diperkirakan selama 2024, dengan rencana pembukaan atau operasional gerai pertama yang menggunakan dana hasil dari rights issue pada semester I tahun 2024,” lanjut prospektus.
Jadwal Rights Issue PT Lima Dua Lima Tiga Tbk
Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 9 Januari 2024
Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 10 Januari 2024
Cum HMETD di Pasar Tunai: 11 Januari 2024
Ex HMETD di Pasar Tunai: 12 Januari 2024
Recording Date: 11 Januari 2024
Distribusi HMETD: 12 Januari 2024
Pencatatan Efek di BEI: 15 Januari 2024
Perdagangan HMETD: 15 Januari–26 Januari 2024
Pelaksanaan HMETD: 15 Januari–26 Januari 2024