<p>Grup Emtek. / Emtek.co.id</p>
Industri

Emtek Milik Konglomerat Eddy Kusnadi Siap Buyback Saham Rp1 Triliun

  • Perusahaan Grup Emtek milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja menyiapkan uang hingga Rp1 triliun untuk pembelian kembali (buyback) saham.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

Perusahaan Grup Emtek milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja menyiapkan uang hingga Rp1 triliun untuk pembelian kembali (buyback) saham.

Sekretaris Perusahaan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Titi Maria Rulsi menyampaikan keterbukaan informasi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin, 20 April 2020.

“Sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham perseroan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan,” tulisnya dalam surat kepada BEI.

Dalam keterangannya, emiten bersandi saham EMTK itu telah menyediakan dana Rp1 triliun yang berasal dari kas internal untuk buyback. Jumlah saham yang akan dibeli maksimum 20%, dan minimum 7,5% saham beredar dari modal disetor harus tetap dimiliki publik.

Periode buyback dijadwalkan pada 20 April-19 Juli 2020. Aksi buyback dilakukan sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 3 Tahun 2020.

Aksi buyback dilakukan lantaran pasar modal tengah mengalami tekanan sejak awal tahun serta kondisi ekonomi nasional dan global yang melambat akibat wabah virus corona (COVID-19). Untuk itu, manajemen Emtek ingin membeli kembali saham tanpa restu dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

“Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar,” tulis perseroan.

Pada perdagangan Senin, 20 April 2020, saham EMTK ditutup merosot 2,24% sebesar 110 poin ke level Rp4.790 per lembar. Kapitalisasi pasar saham EMTK mencapai Rp27,02 triliun dengan imbal hasil negatif 42,29% dalam setahun terakhir.

Untuk diketahui, Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah konglomerat terkaya ke-41 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaannya ditaksir mencapai US$780 juta setara Rp12,4 triliun yang berasal dari Grup Emtek yang menaungi stasiun televisi swasta nasional SCTV, Indosiar, O Channel, hingga Bukalapak, serta dompet digital DANA. (SKO)