Energi Mega Persada (ENRG) Catatkan Laba Bersih Sebesar Rp371 Miliar pada Semester I-2022
- PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) mencatatkan, perolehan laba bersih pada semester I-2022 melejit 101% menjadi US$25 juta atau setara dengan Rp371 miliar (kurs Rp14.875 per dolar AS).
Korporasi
JAKARTA - Emiten milik grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatatkan lesatan laba bersih sebesar 101% menjadi US$25 juta atau setara dengan Rp371 miliar (kurs Rp14.875 per dolar Amerika Serikat) pada semester I-2022.
Direktur Keuangan EMP, Edoardus Ardianto menjelaskan, kinerja keuangan EMP di 2022 semakin membaik disebabkan oleh peningkatan produksi gas dari aset-aset gas yang ada.
"Selanjutnya, di tahun ini kami juga membukukan kenaikan harga jual minyak dan gas dari tahun sebelumnya," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 1 September 2022.
- Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Sri Mulyani: Termasuk Tunjangan Guru Honorer
- Sri Mulyani: Kalau Harga BBM Tak Naik, Dompet Negara Bisa Jebol untuk Tambal Subsidi Energi Rp698 Triliun
- Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Anjlok 40 Persen Jadi Rp1,93 Triliun, Ini yang Dilakukan Anthoni Salim
Kinerja produksi minyak yang dimaksud berasal dari Malacca Strait yang masih cukup konsisten dari tahun sebelumnya.
Hal ini terlihat dari penjualan perseroan yang ikut naik sebanyak 38% menjadi US$230 juta atau setara dengan Rp3,43 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mencetak penjualan di angka US$166,3 Juta atau setara dengan Rp2,47 triliun.
EBITDA yang diperoleh sebesar US$155 juta atau setara dengan Rp2,30 triliun ikut naik 27% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Emiten yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan perdagangan minyak dan gas bumi ini juga mencatatkan laba usaha perseroan yang diraih sebesar US$91 juta setara dengan Rp1,35 triliun ikut tumbuh positif sebesar 37% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Utama EMP Syailendra Bakrie mengatakan, selain kinerja positif dari portofolio perusahaan saat ini, dia juga berharap untuk dapat segera memproduksikan aset-aset yang telah diakuisisi sebelumnya yaitu di provinsi Riau dan Aceh.