Kantor pusat Bank Raya di kawasan Buncit Jakarta Selatan, Rabu 9 Februari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Entitas Bank Digital BBRI Ini Siap Buyback Saham Senilai Rp20 Miliar

  • Saham Bank Raya sendiri dikendalikan oleh BBRI dengan kepemilikan sebesar 21,48 miliar saham atau setara dengan 86,85%. Sementara itu, porsi kepemilikan publik di saham bank digital ini hanya sebesar 13,11%.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang bergerak di bidang perbankan digital, siap mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar untuk melakukan pembelian kembali saham alias buyback.

Guna memuluskan aksi korporasi ini, manajemen Bank Raya akan meminta restu kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dihelat pada 21 Agustu 2024, mendatang. Setelah disetujui, buyback ini akan dilaksanakan secara berkala, selambat-lambatnya 12 bulan ke depan. 

“Buyback akan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan Perseroan, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis manajemen AGRO dalam keterbukaan informasi dikutip pada Selasa, 16 Juli 2024. 

Sebagai informasi, saham Bank Raya dikendalikan oleh BBRI dengan kepemilikan sebesar 21,48 miliar saham atau setara dengan 86,85%. Sementara itu, porsi kepemilikan publik di saham bank digital ini di angka 3,2 miliar saham atau setara dengan 13,11%.

Diperkirakan, biaya buyback yang mencakup biaya komisi perantara dan biaya lainnya akan mencapai sekitar 7% dari nilai buyback jika dilaksanakan sepenuhnya. Nah, pelaksanaan buyback dan jumlah keseluruhan Saham Treasury yang dimiliki perseroan tidak akan melebihi 10% dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perseroan. 

Hal itu sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, jumlah saham free float perseroan tidak akan kurang dari 7,5% dari jumlah saham tercatat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Harga Rata-rata Buyback

Adapun harga pelaksanaan buyback saham tertinggi adalah harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia selama 90 hari terakhir sebelum tanggal pembelian kembali saham oleh perseroan.

Data dari RTI Businnes menunjukkan pada perdagangan hari ini hingga pukul 13:51 WIB, saham AGRO terpantau menguat 0,83% ke level Rp242 per saham. Namun, secara year-to-date, saham ini masih tertekan 21,94%. 

Asal tahu saja, harga saham AGRO sempat menyentuh level tertingginya di level Rp2.840 per saham pada 21 Juli 2024. Situasi ini terjadi tatkala seluruh saham-saham perbankan digital kompak melompat ratusan persen. Bank Raya sendiri diakuisisi sejak 2006 silam. 

Manajemen AGRO menyatakan bahwa pelaksanaan buyback saham bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan kepemilikan pekerja atas perusahaan. "Program ini diimplementasikan melalui Program Kepemilikan Saham Manajemen dan/atau Pekerja, yang merupakan bagian dari skema remunerasi variabel bagi Manajemen dan/atau Pekerja," ungkapnya. 

Selain itu, perseroan juga akan mengalihkan saham hasil buyback kepada Manajemen dan/atau Pekerja, kecuali Komisaris Independen, sebagai bagian dari Program Kepemilikan Saham Manajemen dan/atau Pekerja sesuai dengan POJK 45/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi pada Bank Umum. 

Manajemen juga menegaskan bahwa buyback tidak akan berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha perusahaan. "Modal kerja, cash flow, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) perusahaan cukup untuk mendukung buyback sekaligus kegiatan usaha perusahaan," jelasnya.