Perusahaan tambang batu bara milik Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) / Dok. Golden Energy
Korporasi

Entitas Usaha Golden Energy Mines (GEMS) Bayar Pinjaman, Berapa Nilainya?

  • Emiten tambang batu bara milik Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan penandatanganan perjanjian pembayaran di muka atas fasilitas pinjaman antara PT Duta Sarana Internusa (DSI).
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten tambang batu bara milik Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan penandatanganan perjanjian pembayaran di muka atas fasilitas pinjaman antara PT Duta Sarana Internusa (DSI) dengan GMR Energy (Netherlands) B.V.  

Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines, Sudin menjelaskan bahwa DSI merupakan anak usaha tidak langsung perseroan. Transaksi yang dilakukan pada 24 November 2021 ini, karena PT Barasetosa Lestari, entitas anak DSI, sudah mencatatkan positive income.

“Selain itu, DSI perlu melakukan pembayaran sejumlah US$26.260.246 dibandingkan dengan jumlah hutang sejumlah US$29.821.056,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 26 November 2021.

Sudin mengungkapkan karena kinerja perusahaan yang baik, pembayaran di muka masih dapat dikelola. 

Hingga semester I-2021, Golden Energy Mines mencatatkan pendapatan sebesar US$733,59 juta atau Rp10,63 triliun (asumsi kurs Rp14.492 per dolar AS). 

Jumlah ini meningkat 28,2% year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu, sebesar US$572,07 juta atau setara Rp8,29 triliun.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan GEMS hanya terkerek 9,52% yoy menjadi US$397,07 juta atau sebanyak Rp5,75 triliun pada semester I-2021. Sedangkan, pada periode paruh pertama tahun lalu, beban pos ini tercatat sebesar US$362,53 juta.

Laba kotor GEMS pun tercatat meningkat 60,6% menjadi US$336,52 juta, sekira Rp4,88 triliun pada semester I-2021. GEMS sebelumnya mencatat laba kotor sebesar US$209,54 juta atau Rp3,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Akhirnya, GEMS pun mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$143,47 juta atau sebanyak Rp2,08 triliun. Besaran laba ini meroket 168,9% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$53,36 juta atau sejumlah Rp773,25 miliar.