<p>Seri iPhone 12 / Apple .com</p>

Erajaya Pastikan Inventori Aman Meski Ada Kelangkaan Cip Semikonduktor

  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengungkapkan inventori produk elektronik perusahaan seperti ponsel, tablet, laptop, dan komputer akan tetap aman meski ada kelangkaan cip semikonduktor yang membuat produksi global sempat terhenti.

Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengungkapkan inventori produk elektronik perusahaan seperti ponsel, tablet, laptop, dan komputer akan tetap aman meski ada kelangkaan cip semikonduktor yang membuat produksi global sempat terhenti.

“Memang benar karena permintaan secara global cukup tinggi, ada informasi dari principal-principal kami hal tersebut (kelangkaan cip) memang benar,” ujar Wakil Presiden Direktur ERAA Joy Wahyudi dalam paparan publik, Selasa, 25 Mei 2021.

Meski begitu, Joy melihat tidak ada masalah dalam inventori ERAA akibat hal tersebut. Joy memastikan jumlah barang yang ada di pipeline akan tetap aman setidaknya hingga kuartal III-2021.

Berdasarkan laporan keuangan ERAA di Bursa Efek Indonesia, penjualan ponsel dan tablet memang menjadi tulang punggung penjualan perusahaan pada kuartal I-2021. Penjualan di pos ini tercatat menghasilkan Rp8,78 triliun, melonjak 47,79% dari sebelumnya Rp5,94 triliun.

Lalu, penjualan produk operator menghasilkan Rp803,08 miliar, turun 24,14% dari sebelumnya Rp1,06 triliun. Selain itu, penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya tercatat menghasilkan Rp535,16 miliar, meningkat 71,6% dari sebelumnya Rp311,87 miliar.

Produk Apple menjadi kontributor terbesar penjualan neto ERAA pada kuartal I-2021. Produk Apple menyumbang penjualan senilai Rp3,59 triliun atau 33,1% dari total revenue.

Penyumbang kedua adalah Samsung dengan penjualan senilai Rp2,24 triliun atau 20,6% dari total revenue. Di posisi ketiga adalah Xiaomi dengan penjualan senilai Rp856,7 miliar atau 7,89%.

Langkanya cip menyebabkan produksi tertunda

Berdasarkan laporan dari beberapa sumber, kelangkaan chip memang membuat produksi produk elektronik tertunda. Hal ini juga terjadi untuk produsen elektronik yang bekerja sama dengan ERAA seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi.

Pada April lalu, Apple harus menunda produksi laptop Macbook dan iPad akibat kekurangan pasokan cip. Kurangnya pasokan cip ini membuat Apple tidak bisa memasang komponen pada papan sirkuit tercetak sebelum perakitan terakhir Macbook. Untuk iPad, kurangnya pasokan cip memberi masalah untuk layarnya.

Samsung juga mengalami hal serupa. Kelangkaan cip ini bahkan membuat perusahaan Korea Selatan ini menunda peluncuran Galaxy A52, Galaxy A52 5G, dan Galaxy A72 di beberapa pasar penting. Di Amerika Serikat, belum ada kepastian kapan Galaxy A72 dirilis.

Masalah ini begitu buruk hingga Xiaomi berencana meningkatkan investasi untuk pengembangan cip. Langkah ini agar Xiaomi dapat mengurangi ketergantungan terhadap cip produksi Amerika Serikat. (SKO)