Erdogan Kecam Keras Israel, AS Kirim 2 Bomber ke Turkiye
- Ini menjadi kunjungan pertama pesawat tersebut ke Pangkalan Udara Incirlik.
Dunia
ANKARA-Ketika hubungan antara Turkiye dan Israel mencapai titik terendah, sepasang pesawat pembom B-1B Lancer mendarat di Turkiye.
Sepasang pesawat pembom B-1B Lancer Angkatan Udara Amerika mendarat di Turkiye pada Selasa 31 Oktober 2023. Ini menjadi kunjungan pertama pesawat tersebut ke Pangkalan Udara Incirlik.
Kunjungan tersebut terjadi di tengah ketegangan yang signifikan antara Turkiye dan Israel. Presiden Recep Erdogan meningkatkan retorikanya yang ditujukan terhadap pemerintah Israel. Sekaligus menegaskan Hamas bukanlah organisasi teroris.
Dalam rilis medianya Pentagon menekankan bahwa kunjungan ke Incirlik termasuk pengisian bahan bakar hot-pit pertama yang dilakukan oleh B-1 di pangkalan tersebut. Sejauh ini, belum ada foto yang disediakan untuk menyertai rilis tersebut. Namun beberapa fotografer lokal berhasil mengabadikan kedatangan B-1 di Turkiye.
- Waduh! Kasus Cacar Monyet Sudah Muncul di Kota Bandung
- BNI Mobile Banking Catatkan Nilai Transaksi Hingga Rp874 Triliun
- Jokowi Sebut ada 4.400 Sungai yang Berpotensi untuk Pembangkit Listrik
Pentagon juga menyebutkan kunjungan B-1 ke Turkiye sebagai bagian dari misi pelatihan Satuan Tugas bomber yang telah direncanakan sejak lama.
Pengisian bahan bakar di hot-pit bukanlah perkembangan baru untuk armada B-1. Juga untuk pesawat Amerika lainnya. Hot pit berarti menjaga mesin tetap menyala saat pesawat sedang mengisi bahan baka. Taktik ini penting jika mereka dituntut untuk melakukan misi tempur padat. Setelah melakukan serangan. Pesawat mendarat dan bisa segera mengisi bahan bakar dan senjata dengan cepat.
B-1 hanya sekitar 2 jam berada di Incirlik. Mereka kemudian kembali lepas landas dan melakukan misi pelatihan dengan Angkatan Udara Turki.
Pelatihan ini melibatkan sejumlah pesawat Turki seperti KC-135R serta F-16. Skenario yang dipraktikkan termasuk integrasi Joint Terminal Attack Controller (JTAC ) serta dukungan udara jarak dekat.
“Kerja tim dengan mitra Angkatan Udara Turkiye menunjukkan interoperabilitas dan profesionalisme penerbang NATO,” kata komandan EBS ke-9, Letkol Ryan Stillwell. “Terima kasih kepada Pangkalan Tanker ke-10 dan Tim Wing Pangkalan Udara ke-39 Titan atas dukungan ahli dan keramahtamahan mereka.”
Pangkalan Udara Incirlik menampung bom nuklir B61. Meskipun tidak ada pesawat yang bisa membawanya berbasis di pangkalan tersebut. Dan juga penting untuk ditekankan B-1 tidak mampu menggunakan senjata nuklir. Termasuk B61.
Pengerahan ini menjadi demonstrasi kemampuan Angkatan Udara untuk mengerahkan B-1 ke berbagai lokasi di seluruh dunia. Termasuk mereka yang dekat dengan titik-titik masalah. Dalam hal ini konflik yang sedang berlangsung di Israel .
Kunjungan ini bagaimanapun juga menunjukkan Amerika masih sangat membutuhkan Turkiye. Dan Washington tampaknya harus menjaga hubungan dengan Ankara agar tidak semakin memburuk.
Akhir pekan lalu, Presiden Erdogan menegaskan bahwa Israel sebagai penjajah. Dan Hamas bukanlah organisasi teroris. Dia juga mengatakan penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah Barat. Erdogan juga mengatakan bahwa Israel berperilaku seperti penjahat perang.