Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Reuters/Bernadett Szabo)
Dunia

Erdogan Sebut Netanyahu Tidak Beda dengan Hitler

  • Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbeda dengan Adolf Hitler. Dia menyamakan serangan Israel di Gaza dengan perlakuan terhadap orang-orang Yahudi oleh Nazi.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbeda dengan Adolf Hitler. Dia menyamakan serangan Israel di Gaza dengan perlakuan terhadap orang-orang Yahudi oleh Nazi.

Anggota NATO, Turki, yang mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, telah mengkritik serangan udara dan darat Israel di Gaza, menyebutnya sebagai negara teroris dan mengatakan para pemimpinnya harus diadili di pengadilan internasional.

Mempertajam retorikanya, Erdogan mengatakan Turki akan menyambut akademisi dan ilmuwan yang menghadapi penganiayaan atas pandangan mereka tentang konflik di Gaza, menambahkan negara-negara Barat yang mendukung Israel terlibat dalam apa yang disebutnya kejahatan perang.

“Mereka biasa berbicara buruk tentang Hitler. Apa perbedaan yang Anda miliki dari Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Tidak,” kata Erdogan, dikutip dari Reuters, Kamis, 28 Desember 2023.

“Dia lebih kaya dari Hitler, dia mendapat dukungan dari Barat. Segala macam dukungan datang dari Amerika Serikat. Dan apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan ini? Mereka membunuh lebih dari 20.000 warga Gaza,” ujarnya.

Netanyahu menanggapi dengan mengatakan Presiden Turki harus menjadi orang terakhir yang menguliahi Israel. “Erdogan, yang melakukan genosida terhadap Kurdi, yang memegang rekor dunia karena memenjarakan jurnalis yang menentang pemerintahannya, adalah orang terakhir yang dapat mengajarkan moralitas kepada kita,” tukas Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Meskipun mengkritik Israel, Turki tetap menjaga hubungan komersial, yang mendapat reaksi negatif dari partai oposisi dan Iran. Ankara menyatakan perdagangan dengan Israel mengalami penurunan yang signifikan sejak 7 Oktober 2023.

Hal itu ketika kelompok militan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mematikan melintasi perbatasan yang menewaskan 1.200 orang, mendorong Israel untuk memulai perangnya melawan Hamas.

Berbeda dengan sekutu-sekutu Barat dan beberapa negara Arab, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.