<p>Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia </p>
Industri

Erick Minta PMN BUMN Rp70 Triliun, Sri Mulyani Hanya Beri Rp37 Triliun

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp37,38 triliun. Angka ini sebagai rencana pembiayaan investasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2021 dari yang diminta Menteri BUMN Erick Thohir Rp70 triliun.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp37,38 triliun. Angka ini sebagai rencana pembiayaan investasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2021 dari yang diminta Menteri BUMN Erick Thohir Rp70 triliun.

Perempuan yang biasa disapa Ani ini bilang postur penyaluran PMN kepada perusahaan pelat merah pada tahun tahun depan mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan tahun ini, jumlah pembiayaan turun hingga Rp13,75 triliun.

“Dari sisi pembiayaan, ini yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN sebesar Rp37,38 triliun, turun dari Rp 51,13 triliun di 2020,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 15 September 2020.

Sementara itu, pembiayaan investasi tersebut akan kepada delapan BUMN dengan porsi anggaran yang berbeda. BUMN yang mendapatkan suntikan dana paling besar di tahun depan adalah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI. Melalui perusahaan tersebut, dana PMN sebesar Rp20 triliun siap digelontorkan yang akan digunakan untuk kebutuhan PT Asuransi Jiwasraya.

Penerima penyaluran PMN terbesar selanjutnya adalah PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp6,2 triliun, di ikuti PT PLN (Persero) sebanyak Rp5 triliun. Sedangkan PT Sarana Multigriya Finansial akan menerima Rp2,25 triliun, PT PAL Indonesia (Persero) Rp1,28 triliun dan PT Pelindo III (Persero) sebesar Rp1,2 triliun.

Lalu penyaluran PMN juga akan di terima PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) dengan nilai Rp977 miliar. Selain itu, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia alias PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akan menerima Rp470 miliar.

“Adapun total pembiayaan investasi tahun depan sebesar Rp169,05 triliun atau lebih rendah dari tahun ini yang ditetapkan Rp257,1 triliun. Pembiayaan tahun 2020 sangat besar karena ada anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” tambah mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut. (SKO)