Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
BUMN

Erick Sebut Fantastis, BUMN Ditarget Dividen Rp90 Triliun di 2025

  • Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan target setoran dividen 2024 yang mencapai Rp85,84 triliun.

BUMN

Debrinata Rizky

JAKARTA  - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mentargetkan adanya kenaikan dividen tahun 2025 sebesar Rp90 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan jika, angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan target setoran dividen 2024 yang mencapai Rp85,84 triliun. Dalam Nota Keuangan RAPBN 2025 pendapatan pos kekayaan negara dipisahkan yang berasal dari dividen BUMN ditaksir mencapai Rp86 triliun.

"Rupanya sudah diketok oleh Banggar untuk dividen 2025 kami ditargetkan Rp90 triliun, jadi ada peningkatan dari Rp85 triliun jadi Rp90 triliun, saya rasa angka yang fantastis,"ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta pada Senin, 2 September 2024.

Berdasarkan laporan Pelaksanaan APBN Semester Pertama Tahun Anggaran 2024, disebutkan setoran dividen BUMN pada semester I/2024 meningkat 41,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp42,4 triliun.

Hingga kuartal II-2024 Kementerian BUMN menggunakan Rp119,75 miliar dari pagu anggaran Rp284,36 miliar untuk tahun 2024. Angka tersebut setara dengan 42,11% dari total pagu anggaran.

Erick juga mengusulkan adanya tambahan anggaran sebesar Rp66 miliar pada pagu anggaran tahun 2025. Hal ini dianggap Erick sepadan karena Kementerian BUMN menuai ragam prestasi.

Adapun pagu anggaran tahun 2025 akan digunakan untuk gaji dan tunjangan sebesar Rp78,42 miliar, operasional kantor Rp71,62 miliar, anggaran pembinaan BUMN Rp47,35 miliar serta pengembangan dan pengawasan BUMN Rp80,09 miliar.

Adapun dalam RAPBN 2025 sendiri, pagu anggaran Kementerian BUMN ditetapkan sebesar Rp277 miliar. Angka ini lebih rendah dari pagu anggaran 2024 sebesar Rp284,36 miliar.

Cara Pencapaian Dividen

Erick mengungkapkan, untuk mendukung tercapainya target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berupa dividen tersebut Pemerintah mempersiapkan strategi. Pertama transformasi BUMN melalui perbaikan tata kelola hingga penerapan ESG dalam setiap program kerja dan investasi di lingkungan BUMN.

Kedua akan dilakukan pengawasan atas efektivitas kinerja penyertaan modal negara atau PMN terhadap kinerja usaha BUMN sebagai agen pembangunan. Ketika Erick menjelaskan akan memperkuat early warning untuk mendorong perbaikan kinerja BUMN.

Langkah keempat pemerintah akan mengevaluasi proses penetapan dividen dengan mempertimbangkan profibilitas, likuiditas, kebutuhan pendanaan, persepsi investasi regulasi dan peran BUMN serta agen pembangunan.