Erick Thohir: Ampas Tebu Akan Digunakan untuk Mendukung Industri Farmasi
- Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada potensi dari industri tebu termasuk turunannya yaitu ampas tebu yang bisa digunakan untuk mendukung industri farmasi.
Nasional
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada potensi dari industri tebu termasuk turunannya yaitu ampas tebu yang bisa digunakan untuk mendukung industri farmasi.
"Ampas tebu ternyata bisa digunakan untuk mendukung industri farmasi, di mana sebagai salah satu bahan baku farmasi yang tentunya halal, karena ini betul-betul berasal dari sekitar kita," ungkap Erick di Jawa Timur dan disiarkan langsung melalui live Instagram pribadinya, Senin, 10 Oktober 2022.
Ia melanjutkan, seperti yang sudah diketahui banyak orang dengan adanya pengolahan dari dalam negeri, harga produk farmasi akan lebih terjangkau.
- Pedagang Pasar Keluhkan Perda KTR Bikin Omset Turun
- Sinergikan PTPN, Menteri Erick Ingin Penuhi Kebutuhan Gula Nasional
- Demi Piala Dunia 2022, Pemerintah Qatar Pangkas Jam Kerja Guna Kurangi Kemacetan
- Jangan Bawa iPhone 14 ke Wahana Berbahaya, Ini Dampaknya
"Jika tadinya impor, sekarang kita bisa memproduksi sendiri bahan bakunya," katanya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan hal itu akan membantu industri turunannya yaitu skin care.
Erick mengklaim, Industri skin care di Indonesia saat ini serta make up sudah menguasai sekitar 60-70% pasar dan semuanya adalah merek lokal.
"Kita dorong bahan bakunya agar semuanya bertumpu di Indonesia. Artinya apa, merek lokal bisa naik daun, UMKM bisa berkembang dan mendorong lebih banyak lagi terciptanya lapangan pekerjaan," ungkap Erick.
Tapi, Erick juga mengingatkan bahwa aksi tersebut butuh ikhtiar yang panjang dan perlu dukungan dari semua pihak untuk saling bekerja sama dan bersinergi.
Lebih lanjut, ia juga ingin agar terciptanya kedaulatan pangan, energi, harus diciptakan bersama-sama dan tentunya dengan segala kerendahan hati.
"Supaya sinergi yang kita lakukan ini bisa terus terjaga. Karena ini bukan lari 100 meter tapi maraton," kata Erick.