Erick Thohir Bakal Jual 12 BUMN, BEI Bilang Belum Ada Pipeline IPO
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan akan menjual saham 8 hingga 12 perusahaan pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2021–2023.
Korporasi
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan akan menjual saham 8 hingga 12 perusahaan pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2021–2023. Hal ini guna mendorong perusahaan-perusahaan BUMN agar dapat semakin bersaing secara global.
Erick mengatakan, dengan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), diharapkan dapat meningkatkan daya saing sekaligus transparansi perusahaan-perusahaan pelat merah.
Ia pun memastikan bahwa BUMN yang disiapkan untuk IPO memiliki tata kelola yang baik dan tak tertutup bagi anak cucu perusahaan. Dengan begitu, kata Erick, pihaknya akan terus melakukan transformasi pada BUMN.
“Di pipeline, saya tidak mau bilang angka fix-nya nanti dicari-cari, tapi ada 8-12 yang kita akan go public. Akan tetapi bukan sekadar go public, kembali fundamental dan sustain harus ada,” ujarnya dalam IDX Debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di Jakarta, Kamis 4 Februari 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Saat ini sudah ada 28 BUMN dan anak usaha yang sahamnya tercatat di bursa. Namun, Erick menilai ada empat BUMN yang kinerja sahamnya belum sesuai harapan. Hal ini pun menjadi evaluasi Erick Thohir ke depannya.
Untuk itu, ia meminta dukungan sejumlah otoritas terkait, seperti BEI dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam membawa BUMN go public dan go global. Baginya, budaya gotong royong masyarakat Indonesia, bisa membawa negara jauh lebih maju ke depannya.
“Dan Insya Allah perusahaan-perusahaan yang kita akan listing juga perusahaan-perusahaan yang baik serta punya strategi jangka panjang,” tegasnya.
Pada kesempatan lain, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyatakan saat ini terdapat 27 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI. Ia mengonfirmasi belum ada perusahaan pelat merah yang masuk dalam daftar tersebut.
“Belum ada BUMN di daftar ini. Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN (anak usaha/cucu) masuk ke pipeline,” tulis dia kepada awak media, Kamis 4 Februari 2021. (SKO)