logo
peluncuran danantara.jpg
Nasional

Erick Thohir Bantah Isu Rebutan Kekuasaan di BPI Danantara

  • Erick Thohir menegaskan tidak adu kekuatan dan perebutan kekuasaan antara dirinya dan CEO Rosan Roeslani dalam lembaga pengelola investasi tersebut.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Beredar isu terkait persaingan di dalam tubuh Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Hal itu segera dibantah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Erick.

Erick Thohir menegaskan tidak adu kekuatan dan perebutan kekuasaan antara dirinya dan CEO  Rosan Roeslani dalam lembaga pengelola investasi tersebut.

 "Jangan seakan-akan ada anggapan di publik, ini jangan-jangan perebutan kekuasaan, enggak, kita orang market, kita sama-sama orang private sector dan kita ngerti jobnya," jelas Erick kala berbicara di forum Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, dikutip Kamis, 27 Februari 2024.

Ia menekankan hubungan kerja antara dirinya dan Rosan dibangun atas dasar sinergi untuk memastikan pengelolaan investasi yang lebih efektif dan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

“Sekarang sudah tidak perlu dividen policy approval ini, approval ini, langsung ke Pak Rosan, saya cuma, oke Pak Rosan tinggal investasinya apa? Visinya apa?,” kata Erick

Menurut Erick, pembagian tugas antara dirinya dan Rosan telah diatur dengan jelas berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Ada mekanisme yang memastikan keputusan tertentu dapat diambil langsung oleh Rosan sebagai CEO, sementara keputusan lainnya membutuhkan persetujuan bersama.

"Dan kita akan nanti punya hal yang sesuai dengan undang-undang mana yang Pak Rosan tidak perlu approval, mana yang saya approval, mana yang harus approval bersama, atau saya approval," tambah Erick.

Kejelasan tersebut diharapkan dapat menghindari tumpang tindih kewenangan serta memastikan kelancaran operasional BPI Danantara.

Selain itu, Erick menyoroti pentingnya koordinasi yang solid untuk mempercepat pengambilan keputusan di sektor investasi strategis nasional. 

Dengan adanya kerja sama yang baik antara dirinya dan Rosan, diharapkan efisiensi serta produktivitas investasi yang dikelola BPI Danantara dapat meningkat. 

Langkah ini dinilai penting untuk menghadapi tantangan global serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi yang terarah dan optimal.

Erick juga menegaskan optimismenya terhadap masa depan BPI Danantara. Ia meyakini bahwa melalui sinergi yang kuat, lembaga ini dapat menjadi pemain utama dalam pengelolaan investasi nasional.

Mekanisme Investasi dan Kepemilikan Danantara

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa seluruh investasi yang dilakukan lembaganya akan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan integritas.

Ia memastikan bahwa tata kelola yang baik dan penerapan good governance menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan investasi. Hal ini sejalan dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan dana investasi nasional.

Dalam struktur kepemilikan BPI Danantara, pemerintah Indonesia memiliki mayoritas saham sebesar 99%, sementara Kementerian BUMN memegang 1% saham seri A. 

Meskipun porsi saham Kementerian BUMN relatif kecil, saham ini memiliki pengaruh strategis dalam menentukan arah kebijakan investasi serta menjaga kepentingan nasional. Dengan struktur ini, pemerintah tetap memiliki kendali penuh terhadap keputusan investasi yang diambil oleh BPI Danantara.

Adapun fokus utama investasi BPI Danantara akan diarahkan pada sektor-sektor strategis yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. 

"Tidak hanya saat ini, tapi juga saat ke depan karena kembali seperti disampaikan, itu akan berdampak sangat besar kepada anak cucu kita," jelas Rosan usai menghadiri Indonesia Economic Outlook.