Erick Thohir Beberkan Jurus Capai Pertumbuhan Ekonomi Stabil 5 Persen Hingga 2045
- Menteri BUMN Erick Thohir meyakini bahwa ekonomi di Tanah Air akan tumbuh stabil 5% sampai tahun 2045. Ia juga mengklaim dengan angka itu, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Nasional
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meyakini bahwa ekonomi di Tanah Air akan tumbuh stabil 5% sampai tahun 2045. Ia juga mengklaim dengan angka itu, Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
"Nantinya di tahun 2030 kelas menengah di Indonesia akan tumbuh, kurang lebih ada 145 juta jiwa. Tapi harap diingat, angka itu saya katakan bisa terjadi andai dunia belum mengalami geopolitik dan geoekonomi," kata Erick di Jakarta pada 11 Oktober 2022.
Ia menambahkan, bahwa ada empat strategi yang menjadi buah pikirnya agar pertumbuhan ekonomi bisa stabil sampai 2045 mendatang.
- Percepat Net Zero Emisi, Bos PLN: 5 GW PLTU Bakal Pensiun Dini Sebelum 2030
- Negara Terkaya di Dunia, Begini Gambaran Kemiskinan di Jerman
- Harga Kedelai Sempat Tinggi, Kemendag Jamin Penuhi Kebutuhan Nasional
- Nilai Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Tembus Rp15.400 per USD, Inilah 5 Faktor yang Memengaruhi
Pertama, Erick menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendorong sumber daya alam di Indonesia untuk hilirisasi dan industrialisasi.
"Sudah terlalu lama bangsa kita, beratus-ratus tahun dieksploitasi hanya mengirim bahan baku padahal turunan dari bahan baku itu adalah sesuatu pertumbuhan ekonomi dan juga lapangan kerja," lanjutnya.
Lebih lanjut, Erick juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia sukses mengurangi angka impor dari Cina.
"Perdagangan kita sama Cina itu minus hampir 20 miliar USD tapi karena kita sudah bisa produksi sendiri perdagangan dengan Cina jadi minus 1,7 miliar USD. Lalu perdagangan dengan Amerika Serikat dan India surplus 8 miliar. Ini adalah bagaimana kita meyakini 5% akan tumbuh tidak lain karena tadi, sumber daya alam kita harus dihilirisasi dan industrialisasi," ungkapnya.
Kedua, Erick juga berharap bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dan juga lumbung pangan di region.
"Kemarin Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang selametin. Ketika Malaysia tidak mau berikan research ke Singapura," kata Erick.
Lalu Erick juga menambahkan bahwa Indonesia punya banyak peluang selain dari pangan, ada juga dari agrikultur serta kelautan.
Ketiga, Erick mencatat bahwa saat ini mayoritas penduduk di Indonesia 54% dibawah usia 40 tahun, kalau ditarik lebih jauh lebih banyak lagi yang ada di bawah usia 18 tahun.
"Artinya apa, lebih besar lagi industri kreatif yang akan menjadi potensi pertumbuhan ke depan. Apakah akan membuat industri untuk olahraga, musik, film? Kita punya potensi yang luar biasa dalam menggarap industri kreatif. Dan tentu hal ini juga selaras dengan digital economy," tambah Erick.
Keempat, Erick mengatakan dengan adanya digital economy, bukan tidak mungkin pertumbuhan 5% bisa terus kita pertahankan.
"Kurang lebih estimasi nanti akan tumbuh selalu di 5% dan menghasilkan pemasukan hingga Rp4.500 triliun. Ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara," pungkasnya.
Tapi, Erick melanjutkan, kembali lagi kepada masyarakat Indonesia apakah tetap akan menjadi bangsa yang sekadar menjadi penonton atau turut serta menjadi bagian dari eksplorasi industri digital ekonomi ini.
Lebih lanjut, Erick juga mengklaim bahwa saat ini Indonesia tercatat sebagai negara ke-6 di dunia yang punya startup dengan estimasi pemasukan sampai Rp2.300 triliun.
"Bermacam-macam startup ada di Indonesia ada e-commerce, agrikulture, healthtech, media dan masih banyak lagi. Itu adalah beberapa potensi yang sangat luar biasa dan kita yakini pertumbuhannya akan maksimal." kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.