Erick Thohir Bocorkan Rencana Huawei Bangun Smart City di IKN
- Perusahaan teknologi asal China, Huawei Indonesia mengambil langkah proaktif untuk mendukung pengembangan Smart City di Indonesia.
Industri
JAKARTA - Perusahaan teknologi asal China, Huawei Indonesia, mengambil langkah proaktif untuk mendukung pengembangan Smart City di Indonesia. Hal ini disampaikan melalui perhetalatan yang Indonesia-China Smart City Technology and Investment Expo 2023 yang berlangsung pada 26 hingga 29 Mei 2023.
Dalam sambutannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penerapan smart city di Indonesia merupakan sebuah keharusan. Tujuannya adalah untuk mengatasi permasalahan perkotaan yang mungkin timbul terutama di IKN.
"Kita harus mencari solusi yang dapat membantu kita mengatasi tantangan utama seputar masalah energi, pangan, dan kesehatan. Dalam kaitan itu, kami tentu menyambut baik kerja sama yang saling menguntungkan dengan sektor swasta dan mitra internasional,” kata Erick dalam siaran pers yang diterima TrenAsia.com Selasa, 30 Mei 2023.
Tak sampai di situ, Erick turut enyambut baik kerja sama erat antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok di masa depan untuk mengatasi tantangan perkotaan utama.
Adapun tantangan yang dimaksud meliputi ketersediaan energi terbarukan, memastikan pasokan makanan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat, untuk penduduk Indonesia yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 juta pada tahun 2030.
Menanggapi hal tersebut, CEO Huawei Indonesia, Guo Hailong menyatakan apresiasinya atas komitmen pemerintah membangun Smart City di seluruh Nusantara.
Ia juga mengatakan bahwa membangun kota yang cerdas dapat membangun landasan yang kokoh bagi smart society menuju perwujudan penting dari daya saing inti sebuah kota. Pasalnya, saat ini, pengembangan smart city menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas kota.
Karenanya, semakin giatnya pemerintahan berupaya mencapai tata kelola kota yang efisien diharapkan ikut mendorong pengembangan industri digital di kota-kota. Selain itu, upaya ini juga diharapkan memberikan dorongan baru untuk peningkatan industri tradisional melalui pembangunan kota pintar.
Sebagai catatan, Indonesia-China Smart City Technology and Investment Expo 2023 merupakan bagian dari upaya memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-China.
Gelaran ini bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia menuju "Gerakan 100 Smart Cities " dan pembangunan ibu kota baru Nusantara (IKN) dan Kota Hutan Lestari.
Turut Andil Kembangkan Smart City Dunia
Sebelum menggagas perkembangan smart city di IKN, sebelumnya Huawei telah terlibat dalam mendukung pengembangan kota-kota berteknologi tinggi di seluruh dunia, termasuk di Shenzhen, China.
Lebih lanjut, mengenai gagasan pengembangan Smart City di IKN, Guo Hailong juga menyampaikan beberapa faktor utama untuk memastikan percepatan pembangunan kota cerdas.
Menurut Guo Hailong, faktor yang harus digarisbawahi adalah peran utama pemerintah untuk memimpin transformasi masyarakat agar lebih adaptif terhadap perubahan dan siap berderap dalam membangun smart city.
Ia mencontohkan, pembangunan smart city juga harus berbasis ekonomi sehingga dapat meningkatkan vitalitas ekonomi kota dengan model yang sesuai untuk masing-masing kota.
Selain itu, perumusan rencana yang sistematis dan pembangunan sistem kapabilitas kota pintar yang lengkap di berbagai tingkatan juga menjadi kebutuhan.
“Secara keseluruhan, kolaborasi multisektoral perlu dibangun untuk mencapai pembangunan kota pintar yang berkelanjutan,” tegas Guo Hailong.
Komitmen perusahaan untuk pengembangan Smart Cities di Indonesia merupakan bagian dari rencana kerja sama dalam kerangka Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative.
Kerja sama ini bertujuan untuk untuk memperluas dan memperdalam kerja sama bilateral lebih lanjut di bidang ekonomi digital, pendidikan, pertanian, pembiayaan infrastruktur, di antara lain yang lain.
Kontribusi Huawei terhadap pengembangan Smart City di Indonesia tidak diragukan lagi akan membantu Indonesia mencapai tujuannya untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.
Dipersulit di Uni Eropa dan AS
Kerjasama antara Huawei dan Pemerintah Indonesia untuk membangun IKN sudah dimulai sejak 2022 lalu. Mengutip laporan TrenAsia MAret 2023 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informati (Kominfo) lakukan kerja sama dengan semua pihak termasuk Huawei.
Kerjasama dengan Huawei ini terkait dengan pengadaan infrastruktur 5G dalam mengembangkan kota pintar dan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Meski masih dipercaya oleh Indonesia untuk turut serta dalam pembangunan IKN, secara global, Huawei Technologies mendapat pukulan keras dari AS dan uni Eropa sejak 2019 lalu.
Pada tahun tersebut, Raksasa Teknologi asal China itu dilarang menggunakan sistem Android. Hal ini juga berlaku untuk sub mereknya yakni Honor.
Larangan bahkan diberlakukan untuk teknologi 5G Huawei untuk beroperasi di AS dan negara sekutu. Kala itu, AS menuduh Huawei mengancam keamanan nasional dan menuding perangkatnya bisa digunakan oleh Beijing untuk kepentingan spionase.
Menanggapi hal tersebut, Huawei telah berulang kali membantah tudingan yang dilontarkan. Namun sekeras apapun perusahaan membantahh, larangan tersebut tetap diberlakukan hingga saat ini.
Saat ini, operasional Huawei telah dilarang di 21 Negara termasuk AS, Uni Eropa, dan beberapa gelintir negara Asia.