Erick Thohir Copot Fadjroel Rachman, Adhi Karya Bagi Dividen Rp66,4 Miliar
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi merombak susunan dewan komisaris dan direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Kamis, 4 Juni 2020. Nama M. Fadjroel Rachman sebagai komisaris utama Adhi Karya dicopot. Posisi juru bicara Presiden Joko Widodo di […]
Industri
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi merombak susunan dewan komisaris dan direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Kamis, 4 Juni 2020.
Nama M. Fadjroel Rachman sebagai komisaris utama Adhi Karya dicopot. Posisi juru bicara Presiden Joko Widodo di Adhi Karya itu pun beralih ke Dodi Usoho Hargo.
Selain Fadjroel, ada nama Yustinus Prastowo. Pengamat perpajakan ini belum lama dipinang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengisi posisi staf khusus. Kali ini, Yustinus juga diberi kursi komisaris di Adhi Karya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain di dewan komisaris, Erick juga merombak susunan direksi. Entus Asnawi Mukhson naik jabatan jadi direktur utama Adhi Karya menggantikan pejabat sebelumnya Budi Harto.
RUPST Adhi Karya juga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp66,4 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 10% dari laba bersih 2019 Rp663,8 miliar.
Dari jumlah dividen yang ditetapkan, pemerintah dapat jatah 51% atau setara Rp33,8 miliar. Adapun sisanya sebesar Rp597,4 miliar menjadi saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya.
Tidak hanya itu, Adhi Karya juga mendapat persetujuan untuk menerbitkan penawaran umum berkelanjutan obligasi tahap III 2020 dengan nilai Rp5 triliun.
Sebagai tambahan informasi, hingga April 2020, Adhi Karya mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp2,6 triliun (di luar pajak). Realisasi perolehan kontrak baru di bulan April 2020 didominasi oleh Pembangunan Rumah Sakit Khusus COVID-19 di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sementara, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada April 2020, meliputi lini bisnis konstruksi & energi sebesar 91%, properti sebesar 8% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 32%, jalan dan jembatan sebesar 7%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 61%.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70%, BUMN sebesar 20%, sementara swasta/lainnya sebesar 10%.
Menutup perdagangan hari ini, saham ADHI melonjak 10,28% ke level Rp590 lembar. Dengan catatan ini, saham ADHI sudah naik 18% dari posisi 29 Mei 2020 Rp500 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp2,1 triliun.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi Adhi Karya yang baru:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Dodi Usoho Hargo
Komisaris: Cahyo R. Muzhar
Komisaris: Yustinus Prastowo
Komisaris: Widiarto
Komisaris Independen: Hironimus Hilapok
Komisaris Independen: Abdul Muni
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Entus Asnawi Mukhson
Direktur Operasi 1: Suko Widigdo
Direktur Operasi 2: Pundjung Setya Brata
Direktur Keuangan: A.A G. Agung Darmawan
Direktur SDM: Agus Karianto
Direktur Quality, Health, Safety and Environment dan Pengembangan: Partha Sarathi (SKO)