Erick Thohir Dorong Holding Rumah Sakit BUMN Masuk Bursa
- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong Rumah Sakit BUMN masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau IPO.
Korporasi
JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong Rumah Sakit BUMN masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Erick menyebut itulah alasan mengapa pihaknya gencar melakukan konsolidasi unit bisnis BUMN melalui holding atau merger.
"Ada kesehatan, ada rumah sakit kita setelah dikonsolidasi, kita akan bursakan, listingkan, supaya ini juga menjadi kekuatan daripada transformasi kesehatan," ujar Erick dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, Rabu, 15 September 2021.
Dia mengatakan setelah Holding RS BUMN diresmikan, pemegang saham berencana akan membawa sejumlah perusahaan yang menjadi anggota holding untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia.
- Belanja Daring Semakin Diminati, DBS Bank Luncurkan Kartu Kredit Digital Anyar
- Kabar Baik! BP Jamsostek Mau Tambah Investasi Saham, Lirik Emiten Sawit ALII dan LSIP
- Satgas BLBI Buru Keluarga Bakrie, Besok Dipanggil ke Kemenkeu
Erick telah meunjuk PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) atau IHC selaku induk Holding RS BUMN. Pertamedika nantinya membawahi 34 anggota RS BUMN yang dikelola oleh 18 Rumah Sakit BUMN.
Dia menilai upaya IPO tersebut sebagai transformasi perusahaan pelat merah di sektor kesehatan, sehingga diharapkan kesehatan mampu menjadi kekuatan baru di Indonesia. Meski begitu, belum diketahui secara pasti waktu go public-nya.
Mantan bos Inter Milan ini menerangkan saat ini sejumlah persiapan tengah dilakukan, salah satunya, pembangunan layanan kesehatan atau RS satu pintu (one stop health services) bertaraf internasional di Sanur, Bali.
Dalam pembangunan tersebut, kata dia, pemerintah mempercayakan Mayo Clinik sebagai advisor atau penasehatnya.
- Booming dan Fenomenal, Bukit Podomoro di Jaktim Dibanderol Mulai Rp3,7 Miliar
- Ini Tiga Fase Merger Pelindo Menuju Ekosistem Pelabuhan Kelas Dunia
- Reputasi BRI Dipertaruhkan Pasca-Rights Issue, Kok Bisa?
Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit kanker terbaik dunia yang merupakan praktek medis nirlaba dan kelompok riset medis yang berlokasi di sejumlah area metropolitan seperti Rochester, Minnesota, Jacksonville, Florida, dan Arizona.
"Kita sudah bersiap membangun rumah sakit internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali di Sanur, dan kita mendapat kepercayaan nanti Mayo Clinik sebagai advisor-nya. Ini secara perlahan kita bangun rumah sakit yang kelas dunia. Keberadaan rumah sakit pelat merah itu menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia agar tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri melakukan pengobatan," kata Erick.*