<p>Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Sabtu, 21 Desember 2019. Kawasan TPPI tersebut akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM). Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara saat meninjau kilang TPPI adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain itu hadir pula Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Presiden Direktur PT TPPI Yulian Dekrie dan Direktur Utama PT Tuban Petro Sukriyanto. / Foto: BPMI Setpres/Kris</p>
Industri

Erick Thohir Minta Bos Pertamina Jual Saham 2 Anak Usaha

  • JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjual saham 1-2 anak usaha di PT Bursa Efek Indonesia. Pengusaha pemilik Mahaka Media Group ini meminta bos Pertamina melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) terhadap salah satu anak usahanya. “Dua tahun ke depan, bu […]

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjual saham 1-2 anak usaha di PT Bursa Efek Indonesia.

Pengusaha pemilik Mahaka Media Group ini meminta bos Pertamina melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) terhadap salah satu anak usahanya.

“Dua tahun ke depan, bu Nicke harus bisa meng-go public satu, dua subholding,” ujar Erick di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 12 Juni 2020.

Menurut dia, dengan perusahaan melakukan go public, maka transparansi dan akuntabilitas akan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Salah satu anak usaha yang telah lebih dulu go public adalah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) alias PGN.

Dia mengatakan, target IPO tersebut merupakan salah satu dari pengukuran kinerja atau key performance indicator (KPI) bos Pertamina.

Tidak hanya itu, Erick juga meminta bos Pertamina menghentikan kerja sama yang belum membuahkan hasil. Holding BUMN Migas itu harus bisa bekerja cepat untuk mengelola sumber daya alam (SDA) Indonesia yang besar.

“Kalau ada kerja sama yang awalnya diinginkan, mohon maaf sudah terlalu lama tidak berjalan, harus diakhiri. Indonesia besar, SDA dan market besar. Ada partner baru atau kita buat. Tapi ada deadline-nya. Kita enggak mau sudah berjalan lama tapi tidak jalan,” tegasnya.

Erick mengatakan hal tersebut setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina dan memangkas jumlah direksi dari 11 menjadi hanya enam. Erick kembali mengangkat Nicke Widyawati sebagai direktur utama yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN nomor SK-198/MBU/06/2020, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, tertanggal 12 Juni 2020.

Pertamina memastikan proyek pengembangan kilang atau refinary development master plan (RDMP) Cilacap, Jawa Tengah, tetap berjalan untuk mewujudkan cita-cita meraih kemandirian dan ketahanan energi nasional.

“Pertamina akaan tetap melanjutkan RDMP Cilacap secara mandiri, sambil secara paralel akan dilakukan pencarian strategic partner yang lain,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman.

Memang, kerja sama dengan Saudi Arabia Oil and Co. (Saudi Aramco) untuk membangun kilang di Cilacap resmi batal. Hal itu terjadi lantaran tidak adanya kesepakatan valuasi kilang antara keduanya. (SKO)