Nampak pelanggan sedang melakukan pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi MyPertamina di sebuah SPBU. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Erick Thohir: MyPertamina Agar Subsidi Tepat Sasaran, Bukan Pembatasan

  • Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan baru 6% dari 30 juta pengguna mobil yang terdaftar di MyPertamina.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan aplikasi MyPertamina digunakan agar subsidi bahan bakar minyak (BBM) bisa tepat sasaran, bukan untuk pembatasan.

Digitalisasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) semata-mata hanya untuk membuat konsumen yang berhak bisa merasakan subsidi yang digelontorkan pemerintah. Bukan justru orang kaya yang menjadi penikmatnya seperti selama ini terjadi.

"Memang sekarang Pertamina dan Telkom sedang bekerja sama supaya subsidi tepat sasaran, bukan pembatasan maka digunakan MyPertamina," kata Erick di Jakarta Rabu, 7 September 2022.

Menurut data yang dipaparkan, ada lebih dari 30 juta pengguna mobil, namun yang terdaftar di MyPertamina baru 6%-nya.  Oleh karena itu digitalisasi ini didorong agar subsidi tepat sasaran kepada yang membutuhkan.

Salah satu cara yang ditempuh BUMN dengan melakukan pengecekan stok melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) yaitu sistem yang dibangun Pertamina untuk dapat mendeteksi dari sisi ketersediaan, distribusi, hingga potensi kebocoran BBM secara langsung (real time).

Adapun rincian stok yang ditemukan Erick yaitu ketersediaan stok BBM jenis Pertalite cukup untuk 17 hari, Pertamax 49 hari, dan Pertamax Turbo 99 hari. Sedangkan untuk ketersediaan jenis Solar berada pada 18 hari dan Pertamina Dex 76 hari.

Hingga saat ini digitalisasi masih terganjal revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bulan ini revisi diusahakan rampung.