Erick Thohir Pede Market Cap dan EBITDA Waskita Karya (WSKT) Melesat di 2025
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dapat mencatat pertumbuhan kapitalisasi pasar (market cap) sebanyak dua kali, dan EBITDA sebesar tiga kali pada tahun 2025.
Korporasi
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dapat mencatat pertumbuhan kapitalisasi pasar (market cap) sebanyak dua kali, dan EBITDA sebesar tiga kali pada tahun 2025.
Ia mengatakan bahwa upaya transformasi yang dilakukan emiten konstruksi pelat merah sudah berjalan sesuai rencana. Di samping itu, perseroan juga dirasa perlu mendorong peningkatan Internal Rate of Return (IRR) serta investasi strategis untuk memperkuat permodalan.
IRR sendiri merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi atau suatu indikator yang digunakan saat melakukan analisa keuangan untuk memperkirakan profitabilitas investasi. IRR juga dikenal sebagai metode yang digunakan untuk menghitungkan tingkat bunga pada suatu investasi.
- OJK Terbitkan Penilaian Tingkat Kesehatan untuk Manajemen Risiko dan Tata Kelola Bagi BPR dan BPRS
- Waskita Karya (WSKT) Siap Bayar Pokok Obligasi Senilai Rp484 Miliar
- Terbesar Se-Sulawesi Tengah, PLTS Hybrid Bernilai Rp39,5 Miliar Kini Resmi Beroperasi
“Saya optimistis, Waskita Karya bisa mencapai target transformasi tahun 2025, yaitu pertumbuhan market cap dua kali dan EBITDA tiga kali,” ujar Erick melalui keterangan resmi, Selasa, 19 April 2022.
Transformasi ini adalah bagian dari transformasi menyeluruh BUMN Karya. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi.
Menurutnya, hal tersebut agar BUMN-BUMN Karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian, sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta peranan pemerintah dan swasta. Bagi dia, pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik yang saat ini masih 23%.
Senada dengan itu, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan menyebut penyehatan keuangan perusahaan sudah berjalan baik melalui delapan stream dengan dukungan 21 bank untuk restrukturisasi utang induk yang telah tercapai 100% pada tahun 2021.
“Sementara utang anak-anak perusahaan, ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2022,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Destiawan menyatakan strategic partnership seperti dengan Indonesia Investment Authority (INA) merupakan strategi yang dikembangkan perseroan untuk percepatan penyelesaian sejumlah ruas jalan tol.
“Ini juga sebagai upuya menguatkan modal kerja untuk proyek-proyek Waskita, sehingga membantu pencapaian pertumbuhan yang baik dengan tren positif,” tuturnya.
Sebelumnya, INA dan Waskita Karya mengumumkan kerja sama investasi strategis untuk Ruas Jalan Tol Trans Jawa: Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang. Teken kerja sama ini dilaksanakan pada Kamis, 14 April 2022.