<p>Vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biothech China. / Bbc.com</p>

Erick Thohir Pesan 40 Juta Vaksin COVID-19 dari Sinovac China

  • Agenda utama membahas penguatan kerja sama di bidang vaksin.

Drean Muhyil Ihsan

SANYA CHINA – Indonesia memastikan telah memesan 40 juta vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech China melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (Persero).

Kesepakatan ini disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi. Perjanjian itu merupakan preliminary agreement (perjanjian awal) untuk Sinovac menyediakan vaksin buatannya jika berhasil pada November hingga Maret 2021.

Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan kerja sama Bio Farma dan Sinovac dalam pembuatan vaksin bukan sekadar transaksi dari sisi ekonomi. Kerja sama itu juga berupa transfer teknologi maupun pengetahuan.

“Bio Farma berkerja sama dengan Sinovac adalah kerja sama yang win-win (saling menguntungkan). Bio Farma tidak tukang jahit, ada sebuah kesepakatan dengan Sinovac yang namanya transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digarisbawahi,” kata Erick dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 20 Agustus 2020.

Tidak hanya Sinovac, Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan perusahaan farmasi Negeri Tirai Bambu Sinopharm dan CanSino Biologics.

Vaksin Merah Putih

Dia menambahkan untuk penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac, sedianya akan dimulai pada November mendatang. Dia menegaskan RI membuka dan menjajaki kerja sama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif di Indonesia.

Kerja sama internasional di bidang vaksin, kata dia, menjadi salah satu dari berbagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19. Upaya itu di antaraanya melakukan 3T (test, trace, treat), dan mendorong perubahan perilaku.

Selain itu, menyiapkan kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan. Kemudian, pemerintah juga menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi di dalam negeri untuk produksi vaksin massal.

“Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” ujarnya.

Sebelumnya, Erick menyampaikan bahwa target pemberian vaksin COVID-19 ke masyarakat pada awal 2021 menjadi quick win pemerintah.

Quick win, bagaiman kita memastikan vaksin bisa mulai dilakukan secara besar-besaran awal tahun depan,” tegasnya. (SKO)