Erick Thohir Pimpin Langsung Kepanitiaan Piala Dunia U-20
- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memutuskan memimpin langsung kepanitiaan lokal (local organizing committee) Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Nasional
JAKARTA—Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memutuskan memimpin langsung kepanitiaan lokal (local organizing committee) Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Kebijakan itu diambil untuk mempermudah koordinasi dengan panitia pusat yang dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga serta Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.
Panitia pusat Piala Dunia U-20 yakni Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee (INAFOC). Selain itu, kepemimpinan Erick di LOC diklam untuk mengantisipasi tumpang tindih anggaran dalam penyelenggaraan kompetisi. Erick ingin perhelatan Piala Dunia U-20 berjalan sukses seperti Asian Games 2018. “Saya pimpin langsung LOC agar mempermudah koordinasi dan pembagian tugas dengan INAFOC. Ini layaknya apa yang terjadi saat Asian Games 2018, antara INASGOC dan KOI,” ujar Erick dilansir pssi.org, Kamis 2 Maret 2023.
- Schroders: Keuntungan Ekspansi Bisnis PGE Baru Bisa Dinikmati 5 Tahun Lagi
- Indonesia-Malaysia Bangun PLTA Mentarang Rp40 Triliun, Jokowi Pastikan Konstruksi Selesai 5 Tahun
- Inflasi Februari 2023 Tembus 0,16 Persen, Beras dan Rokok Jadi Pendorong Terbesar
Pihaknya menegaskan langkah cepat dengan memotong alur birokrasi penting untuk dilakukan. Hal itu demi kelancaran pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang tinggal kurang dari tiga bulan. Sebagai informasi, ajang bergengsi tersebut bakal digelar 20 Mei-11 Juni 2023. Menurut Erick, Piala Dunia U-20 menjadi kesempatan Indonesia untuk menunjukkan kembali kemampuan menyelenggarakan event dunia. “Jadi tidak boleh gagal,” ujar Menteri BUMN tersebut.
Lebih jauh, Erick mengatakan kepemimpinanya di LOC bakal berupaya menghapus tumpang tindih anggaran penyelenggaraan. Dia menjamin penggunaan dana Piala Dunia U-20 transparan demi menjaga kepercayaan. Erick mengingatkan ajang Piala Dunia U-20 wajib berstandar FIFA, termasuk dari pengelolaan keuangannya. “Ingat ya, standar FIFA, bukan standar Indonesia. Ini adalah pintu kita untuk bisa ikut bidding Piala Dunia. Kita harus memastikan semua berjalan dengan baik,” ucapnya.