Erick Thohir Ungkap Biang Kerok Laba BUMN 2023 Cuma Rp250 Triliun
- Laba BUMN 2023 diprediksi turun sekitar 17% dari perolehan laba tahun 2022 sebesar Rp303 triliun
BUMN
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi laba bersih BUMN bisa mencapai Rp250 triliun pada akhir tahun 2023. Angka ini turun sekitar 17% dari perolehan laba tahun 2022 sebesar Rp303 triliun
Erick menjelaskan, laba BUMN tidak bisa dibandingkan secara proporsional dengan tahun sebelumnya. Sebab, terdapat laba yang berasal dari restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
"Terlepas dari tekanan harga komoditas terus menurun, mungkin total profit itu saya rasa tidak bisa dibandingkan secara apple to apple. Karena tahun lalu Rp50 triliun (berasal dari) restrukturisasi Garuda. Jadi tahun ini, Rp250 triliun mestinya dapat," ujar Erick, dikutip dari Antara, Selasa, 19 Desember 2023.
Erick mengatakan, sumber laba BUMN berasal dari efisiensi belanja nodal dan biaya operasional, termasuk semua BUMN yang ada di dalam holding seperti PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN.
- Apple Bakal Rilis Macbook Air M3 Maret 2024
- Saham PGEO Melonjak 20 Persen Pasca IPO, Pertumbuhan Berkelanjutan Jadi Target
- 2 Saham Pelat Merah Melesat di Tengah Pelemahan IHSG
Dari 13 perusahaan dalam Holding Perkebunan, diperkecil menjadi empat perusahaan. Hal tersebut juga terjadi pada PT Angkasa Pura I dan II yang sedang dalam proses merger.
Erick menargetkan merger BUMN pengelola bandara tersebut bisa selesai pada Februari atau Maret 2024.
Dengan perolehan laba tersebut, Erick mengatakan, kontribusi BUMN kepada negara dalam bentuk dividen dipastikan tetap optimal.
Namun demikian, Erick belum bisa memberikan detail BUMN yang memberikan kontribusi dividen, karena angka akhirnya masih menunggu hasil audit.
"Kami berterima kasih pada Bu Menteri Keuangan Sri Mulyani atas statement deviden Rp81,1 triliun. Padahal waktu itu mestinya enggak sampai segitu. Tahun depan kita coba di Rp84,5 triliun," ujarnya.