logo-bumn.jpg
BUMN

Erick Thohir Siap Laporkan Lagi Dua Dana Pensiun BUMN Bermasalah

  • Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan temuannya terkait penyelewengan dana pensiun (Dapen) di BUMN, pihaknya mengatakan ada dua BUMN yang akan dilaporkan lagi ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

BUMN

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan temuannya terkait penyelewengan dana pensiun (Dapen) di BUMN, pihaknya mengatakan ada dua BUMN yang akan dilaporkan lagi ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Erick menyebut setelah bersih-bersih BUMN di bidang integrasi layanan, perbaikan pengelolaan dana pensiun (dapen) BUMN akan melalui polling fund dibawah IFG.

"Kemarin kami bersama Kejaksaan Agung sudah mengindikasi dari BPKP adanya penyalahgunaan. Rencana di bulan Desember ini ada 2 lagi yang kita akan laporkan ke Kejaksaan Agung," kata Erick pada saat rapat bersama dengan Komisi VI DPR, di Jakarta pada Senin, 4 Desember 2023 .

Erick berharap dengan kerjasama BUMN, Kejagung dan BPKP ini harapannya apat memperbaiki tata kelola Dapen agar lebih sehat dan terarah.

Namun sayangnya Ketua PSSI ini belum membeberkan dua BUMN mana yang akan dilaporkan pada Desember ini menyusul sebelumnya.

Sebelumnya, Hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengungkapkan, dana pensiun (dapen) di empat badan usaha milik negara (BUMN) merugikan negara hingga Rp300 miliar.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, keempat perusahaan pelat merah yang dimaksud adalah Inhutani, ada PTPN, Angkasa Pura I, dan RNI atau IDFOOD. Di tubuh 4 BUMN itulah ditemukan adanya penyimpangan pengelolaan investasi dapen.

Adapun keempat dapen BUMN yang diaudit adalah Inhutani, PTPN, Angkasa Pura I, dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau IDFood. BPKP mengambil sampling transaksi investasi sekitar 10%dengan total transaksi sekitar Rp1,125 triliun.

Lebih lanjut, adik konglomerat Boy Thohir ini terang-terangan mengatakan bahwa dari 48 dana pensiun yang dikelola BUMN, 70% atau 34 di antaranya dalam keadaan sakit alias bermasalah.

Upaya bersih-bersih BUMN ini dilakukan Erick usah bobrok korupsi Jiwasraya dan Asabri terbongkar. Dari situ, ia mengaku khawatir dan curiga ada dana pensiun perusahaan BUMN lain yang salah kelola bahkan terindikasi kasus korupsi.