<p>Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Erick Thohir Usulkan PMN untuk BNI Rp7 Triliun dan BTN Rp2 Triliun pada 2022

  • Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) untuk Bank BNI Rp7 Triliun dan Bank BTN Rp2 Triliun pada 2022.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BBNI senilai Rp7 triliun pada 2022.

Alasannya, kucuran dana PNM diperlukan dalam rangka memperkuat modal untuk meningkatkan tier I capital dan capital adequacy ratio (CAR).

“Untuk mendukung pengembangan bisnis BNI ke depannya,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis 8 Juli 2021.

Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan CAR BNI tercatat memiliki angka terendah dibandingkan dengan perusahaan setara dan industri. Sejak 2016-2020, CAR BNI berada di level 19,7%-16,7%.

“BNI termasuk domestic systematically important bank yang memang sistemik, sehingga OJK menekankan penguatan modal tier I,” jelasnya.

PMN untuk BTN

Selain BNI, bank BUMN yang disebut akan mendapatkan PMN tahun depan adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pada 2022, BTN diusulkan untuk menerima PMN senilai Rp2 triliun.

Tujuannya, Kementerian BUMN menginginkan penguatan di tier II. Selain akan digunakan untuk pengembangan bisnis, Erick dan jajarannya juga memprtimbangkan peran BTN sebagai bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Penyaluran Perumahan (FLPP) untuk program sejuta rumah.

Tahun depan, PMN senilai total Rp72,45 triliun akan disebar ke 12 perusahaan BUMN. (LRD)