<p>Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi kesiapan uji klinis fase 3 calon vaksin COVID-19 di Bandung, Selasa, 4 Agustus 2020/ Bumn.go.id</p>
Nasional & Dunia

Erick Tohir Ajak BUMN Nuklir Gabung Holding Farmasi, Buat Apa?

  • Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menggaet PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) alias Inuki masuk holding BUMN farmasi. Inuki ini merupakan satu-satunya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam bidang industri berbasis teknologi nuklir.

Nasional & Dunia
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menggaet PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) alias Inuki masuk holding BUMN farmasi. Inuki ini merupakan satu-satunya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam bidang industri berbasis teknologi nuklir.

Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengungkapkan, rencana sinkronisasi itu tengah dimatangkan dan bakal segera dieksekusi dalam waktu dekat.

Adapun tujuan dari dilibatkannya Inuki dalam konsensus farmasi BUMN adalah untuk melengkapi integrasi antar perusahaan farmasi rangka transformasi digital di bidang penelitian dan pengembangan (litbang).

Inuki, kata dia, bakal bertugas membantu sejumlah perusahaan yang telah bergabung dalam holding BUMN farmasi untuk mengembangkan beberapa produk kesehatan.

Bersama PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), Inuki bakal mengerjakan litbang untuk active pharmaceutical ingredient (API) dan produksi radiofarmaka. Sedang bersama PT Bio Farma (Persero) sebagai holding, Inuki bakal berkolaborasi untuk mengembangkan alat-alat diagnostik.

“Jadi kita akan memfokuskan Inuki untuk bisa mendukung BUMN farmasi. Ini sebantar lagi kita akan coba mengabungkan Inuki ke BUMN farmasi supaya lebih efektif, lebih bagus dan memberikan kebermanfaatan yang lebih baik,” terang Aditya dalam acara Ngopi BUMN, Kamis 15 Oktober 2020.

Raksasa Kesehatan

Selain menggaet Inuki, Kementeria BUMN juga berencana bakal menggandeng sejumlah rumah sakit dan perusahaan lainnya untuk bergabung dalam BUMN farmasi. Tujuannya, sambung Aditya, untuk mengembangkan holding BUMN farmasi menjadi holding bidang kesehatan.

Namun begitu, Aditya mengatakan bahwa rencana penggabungan rumah sakit ini masih dalam tahap pertimbangan. Bisa jadi, kata dia, bentuk dari sinkronisasi klaster kesehatan BUMN ini juga bakal dibuat dengan mekanisme perusahaan patungan.

“Jadi holding tidak selalu menjadi jawaban untuk menjadi suatu klaster. Harapan ke sana, iya. Untuk mempermudah, iya. Tetapi apakah itu bentuknya langsung holding, ini perlu kita siapkan,” pungkas dia.

Seperti diketahui, holding BUMN farmasi dimpimpin oleh PT Bio Farma (Persero). Anggota holding BUMN farmasi adalah tiga emiten yakni PT Kimia Farama (Persero) Tbk, PT Indofarma (Persero) Tbk, dan PT Phapros Tbk. (SKO)