Erick Tohir: Konsorsium China akan Investasi Baterai Litium Sebesar US$5 Miliar
Menteri Badan Usaha Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, konsorsium China akan investasi baterai litium sebesar US$5 miliar atau setara Rp72,6 triliun (kurs Rp14.525/1US$).
Industri
JAKARTA- Menteri Badan Usaha Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, konsorsium China akan investasi baterai litium sebesar US$5 miliar atau setara Rp72,6 triliun (kurs Rp14.525/1US$).
Mengutip dari Reuters, dana tersebut akan digunakan untuk dapat memulai produksi pabrik baterai litium di Indonesia pada 2024.
Hal itu dikemukakan, saat Erick Thohir menemui perwakilan dari konsorsium China yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend pada Jum’at, 2 April 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Pada saat kunjungan ke China, Erick Thohir bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sempat menemui Wakil Ketua Administrasi dan Supervisi Aset Milik Negara (State-Owned Asset Supervision & Administration/SASAC), Ren Hongbin.
Dikutip dari cuitan twitter Kementrian BUMN, Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka membahas peningkatan kerjasama BUMN antara kedua negara.
Selain itu, pertemuan tersebut menjadi pelajaran bagi Kementrian BUMN untuk mengetahui bagaimana China dapat merubah BUMN miliknya sehingga lebih efisien dan mampu menjadi pemain kelas dunia.
“Bayangkan, dalam daftar 500 perusahaan dari 2020 Forbes Global 2000, 48 diantaranya BUMN Tiongkok yang dikelola SASAC, sedangkan BUMN kita sendiri baru ada 2 di daftar itu, BRI dan Mandiri,” ujar Erick Thohir pada Jum’at, 2 April 2021.
Kemudian, SASAC dan Kementerian BUMN juga meninjau sejumlah proyek kerjasama di sektor ketenagalistrikan dan investasi perikanan kelas dunia untuk wilayah Timur Indonesia.