Dunia

Eropa Bahas Penerapan Batasan Harga untuk Gas Alam, Norwegia Meradang

  • Tingginya harga gas alam serta krisis energi yang tengah melanda Eropa membuat Uni Eropa berencana membuat sebuah kebijakan.
Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

OSLO - Tingginya harga gas alam serta krisis energi yang tengah melanda Eropa membuat Uni Eropa berencana membuat sebuah kebijakan. Yakni menetapkan batasan harga untuk pembelian gas alam.

Sayangnya, tak semua negara Eropa senang dengan kebijakan tersebut. Contohnya Norwegia yang terkesan meradang.

Mengutip Insider Selasa, 13 September 2022, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere mengatakan bahwa pembatasan harga gas di Eropa tidak akan menyelesaikan krisis energi yang mencengkeram Benua Biru.

Meski Ia menyatakan Norwegia tetap terbuka terhadap kebijakan lain, Stoere dalam posisi skeptis terhadap harga maksimum gas alam.

"Harga maksimum tidak akan menyelesaikan masalah mendasar, yaitu terlalu sedikit gas di Eropa," tambah Stoere. 

Kewaspadaan Stoere terhadap batas harga bisa menjadi pukulan besar bagi upaya Eropa untuk menurunkan harga gas alam. Sepeeti diketahui, harga gas alam di Eropa saat ini berada pada level tertinggi, yakni tiga kali liat dibanding tahun lalu.

Karenanya, sejumlah pemimpin Eropa  mempertimbangkan upaay untuk melakukan intervensi pasar. Meski begitu, harga gas alam tak kunjung turun.

Perlu dieketahui, sejak invasi Rusia ke Ukraina, Norwegia memggantikan posisi Kremlin sebagai pemasok gas alam utama Eropa. Sebab setelah invasi terjadi,  Moskow telah memangkas aliran gas ke wilayah tersebut dan baru-baru ini menutup pipa Nord Stream 1 lagi.

Senin lalu, Stoere pernah dikabarkan bertemu dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen untuk membahas perbaikan krisis energi Eropa.

Sebelumnya, menteri energi Uni Eropa pada hari Jumat meminta Komisi Eropa untuk mengusulkan pembatasan harga gas. Usulan tersebut rencananya aan disampaikan oleh  Von der Leyen bersama  mengungkap proposal terbaru blok tersebut dalam pidatonya Rabu mendatang.