Eropa Gelisah dengan Kemenangan Trump
- Hubungan Trump dengan rekan-rekannya di Eropa tidak harmonis selama sebagian besar masa jabatan pertamanya.
Dunia
BUDAPEST- Para pemimpin Eropa berkumpul di bawah bayang-bayang kemenangan pemilu Donald Trump di Amerika Serikat. Mereka menyerukan tindakan yang lebih kuat untuk membela diri dan mendukung Ukraina.
Pertemuan lebih dari 40 pemimpin terjadi di Ibukota Hongaria, Budapest, Kamis 7 November 2024. Ini merupakan sinyal yang jelas kepada presiden terpilih dari Partai Republik yang telah lama skeptis terhadap aliansi transatlantik.
KTT Komunitas Politik Eropa mulai diselenggarakan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Dan kali ini diadakan setelah Trump kembali menjabat sebagai presiden Amerika untuk masa jabatan kedua. Selama kampanye pemilihannya, Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam hitungan jam.
- Akhir Pekan, IHSG Hari Ini 08 November 2024 Ditutup Menguat 43 Poin
- Loyom LQ45 Hari Ini 08 November 2024 Ditutup di 884,14 Poin
- Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia Vs Thailand di Semifinal Piala AFF 2024
Hubungan Trump dengan rekan-rekannya di Eropa tidak harmonis selama sebagian besar masa jabatan pertamanya. Sejak saat itu, dia mengatakan tidak akan membela sekutu Eropa kecuali mereka mengeluarkan lebih banyak biaya untuk pertahanan mereka sendiri. Dia juga telah menyatakan skeptisisme tentang skala dukungan Amerika untuk Ukraina, dan telah mengusulkan tarif impor yang akan merugikan produsen Eropa.
Pemilihannya menjadi sumber kecemasan baru. Terutama di saat Eropa sudah bergulat dengan kelemahan dua kekuatan terbesarnya. Jerman yang pemerintahannya baru saja pecah, dan Prancis di mana Presiden Emmanuel Macron kehilangan mayoritas partainya di parlemen.
Dalam pidatonya, Macron mengatakan kemenangan Trump merupakan momen yang bersejarah dan memang menentukan bagi Eropa. Dia mengatakan kepada para pemimpin Eropa bahwa mereka tidak boleh mendelegasikan keamanan Eropa kepada Amerika selamanya.
“Trump dipilih oleh rakyat Amerika. Dan dia akan membela kepentingan Amerika. Pertanyaannya adalah apakah kita bersedia membela kepentingan Eropa. Itulah satu-satunya pertanyaan. itulah prioritas kita,” katanya.
Charles Michel, presiden Dewan Uni Eropa, setuju dengan pernyataan Macron. Dia mengatakan benua itu perlu mengurangi ketergantungan pada Amerika untuk urusannya. “Eropa harus lebih menguasai takdir mereka sendiri. Bukan karena Donald Trump atau Kamala Harris,” ujarnya.
Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan para pemimpin lainnya berbicara tentang pentingnya terus mendukung Ukraina melawan Rusia. Pernyataan yang jelas ditujukan kepada Trump dan juga warga Eropa lainnya di pertemuan tersebut. “Kepentingan Eropa adalah agar para otokrat di dunia ini mendapatkan pesan yang sangat jelas. Bahwa tidak ada hak untuk berkuasa. Bahwa supremasi hukum itu penting,” katanya.
Sementara Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan bahwa sudah waktunya untuk bangun dari kenaifan geopolitik Eropa. Dan menyadari bahwa mereka perlu mengalokasikan sumber daya tambahan agar mampu mengatasi tantangan-tantangan besar.
Kepala NATO Mark Rutte pada bagiannya mengatakan Trump sangat jelas tentang apa yang dia inginkan. Rute meyakni Trump memahami bahwa Eropa harus berunding satu sama lain untuk mencapai posisi bersama. Dan Rute yakin Eropa bisa melakukannya. Dia menambahkan bahwa Rusia sebagai ancaman bagi benua itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan kata-kata hangat tentang Trump. Namun, ia mempersoalkan pernyataan presiden terpilih itu bahwa perang Rusia dengan Ukraina dapat diakhiri dalam sehari. Jika ini terjadi terlalu cepat, ini akan menjadi kerugian bagi Ukraina.
Corak Diskusi
Al Jazeera melaporkan dari Budapest kemenangan Trump telah menentukan corak diskusi di pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa. Trump selama kampanyenya mengatakan akan terus maju dan mencapai kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengakhiri perang di Ukraina.
Para pemimpin Eropa mencoba mencari tahu apa sebenarnya maksud dengan kesepakatan dengan Putin. Apakah ini akan memaksa Ukraina untuk membuat lebih banyak konsesi. Sesuatu yang dikesampingkan oleh Ukraina, Jerman, dan Prancis. Secara umum, Eropa khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Setelah pertemuan puncak yang diselenggarakannya, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan, ada kesepakatan bahwa Eropa harus mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk mengamankan perdamaian dan keamanan. Untuk mengatakannya secara lebih gamblang, Eropa tidak bisa menunggu Amerika untuk melindungi mereka.