bandara-frans-seda-maumere.jpg
Nasional

Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Tutup Sementara

  • Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara ditutup bagi penerbangan menuju dan dari Maumere karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

MAUMERE - Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara ditutup bagi penerbangan menuju dan dari Maumere karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. 

Erupsi yang terjadi pada tanggal 1 Januari kemarin memicu peningkatan status Gunung Lewotobi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), yang berdampak pada penghentian sementara operasi penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, NTT. 

Keputusan untuk menutup bandara ini diambil sebagai langkah pencegahan untuk keselamatan publik mengingat kondisi cuaca yang tidak stabil dan potensi bahaya dari letusan gunung.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan menjelaskan bahwa keputusan untuk menutup bandara tersebut didasarkan pada pengamatan yang mengindikasikan adanya abu vulkanik yang tersebar di area landasan pacu.

Meskipun pemeriksaan langsung di landasan pacu memberikan hasil negatif terhadap keberadaan abu, observasi yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa wilayah udara yang dilalui pesawat masih terpengaruh oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keberadaan abu vulkanik dalam wilayah udara merupakan ancaman serius bagi keselamatan penerbangan karena dapat mengganggu mesin pesawat dan mengurangi visibilitas di udara, yang dapat membahayakan penerbangan. 

Keputusan untuk menutup bandara diambil sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah risiko potensial dan memastikan keselamatan para penumpang, kru pesawat, dan pihak terkait lainnya. Penutupan sementara Bandara Frans Seda Maumere menyebabkan gangguan dalam perjalanan udara menuju dan dari Maumere.

Langkah ini telah dilaporkan kepada Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali. Otoritas Bandara terus melakukan pengujian berkala dan mengandalkan informasi BMKG sebagai dasar untuk pembukaan kembali layanan penerbangan.

Bandara Frans Seda Maumere akan segera membuka layanan begitu kondisi memungkinkan. Keputusan akan tergantung pada evaluasi BMKG terkait dampak abu vulkanik, yang menjadi acuan utama untuk membuka kembali layanan penerbangan.