<p>Indonesia memiliki potensi sumber daya mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) dengan kapasitas terpasang sebesar 2.130 MW. Hal ini membuat Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan panas bumi terbesar di dunia.  / Kementerian ESDM</p>
Industri

ESDM Tebar Banyak Insentif Dorong Proyek Energi Terbarukan

  • Indonesia membutuhkan investasi Rp200 triliun per tahun untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan banyak insentif dan kelonggaran pendanaan bagi proyek energi baru terbarukan (EBT). Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya penanggulangan dampak virus corona (COVID-19) di subsektor EBT.

Stimulus pendanaan yang diberikan meliputi, penangguhan angsuran pinjaman hingga penurunan suku bunga proyek berbasis EBT, relaksasi commercial operation date (COD), dan peniadaan denda finansial dalam penyesuaian mekanisme pengadaan independent power producer (IPP).

Selain itu, insentif khusus pajak juga diberikan dengan menangguhkan dan membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) bagi pengembangan aneka EBT. Pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel akan diberikan subsidi.

Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Haryanto mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah fokus mempercepat proyek EBT guna menjaga perekonomian, terutama di daerah.

“PLTS Atap atau industri perikanan (cold storage), PLTMH dan PLTS off grid tetap berjalan,” ujar Haryanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 22 April 2020.

Sementara restrukturisasi dan refocusing akan dilakukan untuk proyek yang berbasis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), salah satunya penerangan jalan umum-tenaga surya.

Indonesia membutuhkan investasi Rp200 triliun per tahun untuk mengejar target bauran EBT sebesar 23% pada 2025. Angka investasi itu secara tidak langsung memberi dampak pada peningkatan kapasitas bauran pembangkit EBT di Indonesia menjadi 24.074 Mega Watt (MW) pada 2025 dari 10.335 MW di 2019. (SKO)